Libur Idulfitri di Museum Manusia Purba Sangiran

0
333

Kesempatan libur Idulfitri sejak tanggal 13-16 Mei 2021 ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran. Pada kala pandemi ini, Museum Manusia Purba Sangiran membuka 2 museumnya sebagai bagian uji coba pembukaan museum dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pembatasan jumlah pegunjung dan jam kunjung, pembatasan museum yang dibuka, dan mengajak masyarakat sekitar yang berjualan di museum dan sekitarnya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam aktivitasnya.
Kedua museum yang dibuka adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Klaster Dayu yang secara rutin akan dievaluasi pembukaannya. Pada libur Idulfitri hari pertama tanggal 13 Mei 2021, kedua museum tersebut tutup dan buka pada hari kedua Idulfitri, tanggal 14 Mei 2021. Pada tanggal 14-16 Mei 2021, total pengunjung museum adalah 2.413 orang.
Pada hari Sabtu, 15 Mei 2021, merupakan hari dimana Museum Manusia Purba Sangiran mencapai puncak kunjungan sebesar 1.045 orang. Pada edisi libur Idulfitri ini merupakan sebuah hal yang berbeda dibanding libur Idulfitri sebelumnya. Dimana pengunjung diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker, cek suhu tubuh, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan juga dibatasi waktu berkunjung di museum.
Pengunjung diperbolehkan masuk dengan jeda waktu antar setiap kelompok pengunjung selama 15 menit. Dalam 1 kelompok pengunjung, terdiri dari maksimal 15 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga ketertiban selama berada di lingkungan museum. Dalam menikmati sajian dalam ruang pamer, pengunjung juga dibatasi waktunya agar menghindari keramaian demi kebaikan bersama di masa pandemi.
Pengunjung diberi fasilitas cuci tangan dengan sabun sebelum memasuki museum dan hand sanitizer di setiap ruang pamer. Dengan fasilitas ini, diharap dapat menjaga pengunjung, menghindari penyebaran Covid-19.
Bantuan dari segenap pihak menjadi kunci dalam menjaga penerapan protokol kesehatan, bukan saja BPSMP Sangiran selaku pengelola tetapi juga masyarakat sekitar, dinas terkait, dan juga para pedagang di sekitar museum. Diharapkan dengan pembukaan museum, akan meningkatkan edukasi pada masyarakat dan juga mampu memutar roda perekonomian. (Wiwit Hermanto)