Kunjungan rombongan SMA Tarakanita Gading Serpong ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada Kamis, 30 Januari 2020 meninggalkan kenangan mendalam. Kunjungan ini merupakan bagian dari Pembelajaran Luar Sekolah dengan 98 orang siswa kelas XI dan 6 orang guru pendamping. Rombongan diberi pendampingan edukasi oleh BPSMP Sangiran melalui Seksi Pemanfaatan berupa edukasi dengan penjelasan, diskusi, menyaksikan film, dan melalui buku.
Terlihat antusiasme rombongan saat memasuki Ruang Teuku Jacob yang dijadikan tempat untuk layanan edukasi, bukan saja untuk mendapatkan informasi tetapi juga menanamkan nilai nasionalisme di dada para siswa. Memberi informasi bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang besar dengan kekayaan cagar budaya yang dimilikinya. Mereka sedang mengunjungi sebuah situs yang telah memberikan lebih dari 50% temuan Homo erectus di dunia.
Untuk memudahkan mengenalkan mereka pada cagar budaya yang berada di Situs Sangiran, pihak BPSMP Sangiran melalui Seksi Pemanfaatan memberikan edukasi dengan mengedepankan teknologi. Teknologi yang benar-benar digandrungi generasi milenial seperti mereka. Salah satu cara itu adalah dengan mengenalkan Sangiran melalui 2 buah buku yang menarik bari rombongan. Sambutan terhadap layanan edukasi ini mendapat kesan positif dari pihak sekolah, salah satu testimoni berasal dari Yosef Suryo Hernugroho yang merupakan salah satu guru pendamping.
“Saya sebagai guru pendamping merasa sangat senang sekali karena sambutan yang hangat dari pihak BPSMP Sangiran. penataan ruang pameran museum pun menjadi lebih baik dari sebelumnya”.
Sambutan hangat, informasi yang disampaikan, cara penyampaian, dan saran pendukung menjadi signifikan dalam memberikan penjelasan. Rombongan diajak berdiskusi, dimana para siswa bebas bertanya dengan santai dan tanpa tekanan ditampah dengan peran edukator dalam memberi penjelasan memberi ruang untuk bebas bertanya dan mendiskusikan pendapat. Penataan ruang pamer menjadi sangat penting dalam layanan edukasi yang dilakukan. Sebagai salah satu bagian penjelasan yang memberikan bukti dari edukasi di ruang.
Hal ini membuat testimoni dari beberapa siswa, “Sangat positif bahkan beberapa dari mereka ada yang ingin kembali entah bersama keluarga atau sendiri”, tambah Yosef dalam komentarnya di website.
Memberi penjelasan bagi pengetahuan sekaligus wisata yang mendidik, itulah yang dirasakan SMA Tarakanita Gading Serpong dalam kunjungannya. Yosef berharap, “Semoga berikutnya Sangiran dapat menjadi obyek wisata yang besar terutama karena Sangiran menyimpan sejarah kisah manusia pada masa dahulu”.
Mengedukasi sekaligus menjadi tempat wisata, itulah sebuah kesimpulan yang didapat rombongan SMA Tarakanita Gading Serpong. Semoga layanan edukasi ini menjadi tempat berbagi informasi sekaligus berbagi pengetahuan. Semua bermuara demi kemajuan kebudayaan, itu sudah dimulai dan terus berkembang dari waktu ke waktu. (Wiwit Hermanto)