Lagu Pop, Suara Merdu, Suasana Sejuk, dan Tema Menarik Di Sinden Menthel

0
1375

Matamu Melemahkanku

Saat Pertama Kali Ku Lihatmu

Dan Jujur Ku Tak Pernah Merasa

Ku Tak Pernah Merasa Begini

Lirik di atas  merupakan kutipan sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Jaz. Lagu dengan judul “Dari Mata” yang sedang populer di semua kalangan, dari anak muda hingga orang tua,  dilantunkan oleh Rumania Kjokkenmoddinger saat membuka taping (rekaman) acara Sinden Menthel di Wahana Edukasi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan  hari Kamis 14 September 2017. Lantunan lagu tersebut dapat membuka diskusi yang di gelar dalam acara Sinden Menthel episode ini menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat.

“Suara gemericik air dari sungai yang mengalir dan ditambah angin sepoi-sepoi yang mengiringi, akan menambah semangat untuk melestarikan warisan purbakala”, sapa Rumania Kjokkenmoddinger saat membuka acara.

Lagu yang populer dengan lantunan suara merdu, suasana yang sejuk dengan suara gemericik air ditambah angin sejuk serta diskusi menarik akan memberikan informasi bagaiamana cagar budaya di manfaatkan dan di kembangkan. Semua informasi tersebut merupakan hak masyarakat dan disampaikan oleh BPSMP Sangiran selaku sebuah Badan Publik.

Acara Sinden Menthel menjadi salah satu upaya BPSMP Sangiran menyebarkan informasi pada masyarakat. Acara ini mengambil berbagai tema pelestarian Situs Sangiran serta situs sejenisnya dan juga mempromosikan Museum Sangiran. Dengan mengetengahkan berbagai tema, narasumber merupakan pihak yang berkompeten dengan menyesuaikan tema yang diangkat.

Tema yang diusung pada kesempatan taping (rekaman) kali ini (14/9/2017) adalah “Pemanfaatan dan Pengembangan Situs Manusia Purba”. Untuk mengupas tema ini, di hadirkan dua orang narasumber yang berkompenten yaitu Iwan Setiawan Bimas,S.S selaku Kepala Seksi Pemanfaatan dan Drs.M.Hidayat selaku Kepala Seksi Pengembangan BPSMP Sangiran.

Situs manusia purba perlu dimanfaatkan guna memajukan pengetahuan dan memberi edukasi bagi masyarakat terutama generasi muda agar mereka mengetahui sejarah sekaligus memberi kebanggaan akan kebesaran bangsa Indonesia. Upaya pemanfaatan situs manusia purba dijelaskan oleh Iwan dilakukan melalui Sosialisasi, pameran keliling, website, sosial media dan seperti yang saat ini sedang dilakukan yaitu media televisi, dan masih banyak lagi.

Pengembangan situs manusia purba terus dilakukan oleh BPSMP Sangiran guna menggali informasi penting dan nilainya. Pengembangan ini diarahkan pada penggalian berbagai data dan informasi yang pada akhirnya akan menyibak nilai-nilai penting situs itu. Hidayat mengatakan, “Pengembangan di sini artinya menggali informasi penting dan nilainya yang hasilnya sebagai bahan informasi misalnya dimanfaatkan sebagai bahan pameran”.

Pameran keliling dilakukan untuk memaksimalkan penyebaran informasi pada masyarakat, yang memamerkan koleksi yang ada di Sangiran dan juga hasil-hasil dari penelitian dan pelindungan Situs Sangiran serta situs manusia lainnya. “Pameran keliling yang minggu lalu kami ikuti adalah Museum Goes to Campus di UNS, kami bawa koleksi sebagai salah satu upaya penyebaran informasi. Selain itu kami juga mengadakan pameran di mal dan tempat-tempat yang sering didatangi masyarakat diberbagai kota dan dalam waktu dekat kami akan pameran di luar Jawa”, imbuh Iwan.

Upaya pelestarian Situs Sangiran dan juga situs-situs sejenis memerlukan peran serta masyarakat. Pemanfaatan dan pengembangan situs diperlukan guna mendapatkan informasi dan nilai penting yang berujung pada pengembangan pengetahuan. (Wiwit Hermanto)