Tipe arkaik adalah Homo erectus tertua yang hidup pada Kala Plestosen Bawah 1,5 – 0,9 juta tahun silam. Homo erectus Tipik hidup pada Kala Plestosen Tengah antara 0,9 – 0,25 juta tahun silam. Sementara itu, Homo erectus tipe progresif hidup pada sekitar 150.000 tahun silam.
Homo erectus telah memiliki kemampuan memilih bahan dan membuat alat untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun masih sederhana, mereka menciptakan berbagai jenis perkakas dari batu dari bahan batu pilihan, yaitu jasper dan kalsedon. Sangiran flakes industry merupakan teknologi pembuatan alat batu yang khas dari Sangiran dan artefak-artefak tersebut diantaranya berasal dari lapisan tanah rawa berusia 1, 2 juta tahun silam dan menjadi bukti budaya manusia paling tua di Indonesia.
Ciri khas Sangiran flakes industry sebagai teknologi paleolitik dari Sangiran adalah teknologi pembuatannya yang masih sederhana dengan ukuran yang relatif kecil. Pada perkembangannya, ketika lingkungan Sangiran berubah dan bahan baku berkualitas sulit ditemukan, Homo erectus beradaptasi dengan membuat alat dari bahan alam yang ada, yaitu andesit-basaltik yang banyak ditemukan di Formasi Notopuro bagian bawah.
Sangiran 4, dikenal juga dengan kode S4ab / PithecanthropusIV atau dikenal dengan sebutan S4 ditemukan di Desa Glagahombo pada tahun 1938. Merupakan tengkorak bagian belakang dengan rahang atas dan gigi C1-M1 kiri, C1-M3 kiri. Temuan tengkorak S4 saat ini disimpan di Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Sragen.
Temuan ini terdiri dari 2 bagian yaitu tengkorak bagian belakang dan fragmen rahang atas dengan 10 buah gigi. Tebalnya tulang tengkorak menunjukkan usia kepurbaan yang tua dan dikelompokkan ke dalam jenis arkaik. Fragmen tengkorak ini terdiri dari rahang atas dan sebagian tulang wajah. Ditemukan oleh Suherman dan Toto Marsono di tepian saluran irigasi Bapang, Krikilan pada tahun 1978. Dilihat dari morfologi temuan dan lapisan tanah di mana ditemukan, spesimen ini merupakan bagian dari Homo erectus arkaik yang berusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.
Fragmen tengkorak bagian belakang dan sebagian atas specimen S31 ini ditemukan pada tahun 1980 pada Formasi Pucangan berusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Volume otak kurang lebih 800-900 cc dan merupakan bagian dari Homo erectus arkaik.
S4 merupakan tipe Homo erectus arkaik yang merupakan tipe yang paling tua. Ditemukan pada lapisan lempung hitam Formasi Pucangan dan grenzbank di Sangiran, dan pada lapisan pasir vulkanik di utara Mojokerto (Perning). Tipe ini menunjukkan tipe paling tua dan kekar, dengan volume otak sekitar 800-900 cc. (Wiwit Hermanto)