Ketika Para Penari Mengunjungi Stan BPSMP Sangiran dan Mendapat Informasi

0
440

Gelaran Expo Unosed 2019 yang berlangsung selama 4 hari pada tanggal 10-13 Oktober 2019 bertempat di Graha Widyatama Unsoed dibuka Kamis, 10 Oktober 2019. Pada acara pembukaan ini, adalah tari-tarian pembuka dipersembahkan dari desa binaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed.
Para penari ini membawa semangat yang ingin ditularkan pada semua pihak, sebuah semangat yang diharap memberi tambahan motivasi. Setelah membawakan tariannya, para penari ini berkesempatan menyaksikan gelaran Expo Unsoed 2019 untuk menyaksikan berbagai koleksi yang dipamerkan. Salah satunya, mereka berkunjung dan menyaksikan koleksi yang dibawakan BPSMP Sangiran.
Pada kesempatan ini, para penari berkesempatan menyaksikan kebesaran Sangiran yang ditunjukkan melalui koleksi yang dipamerkan di Expo Unsoed 2019 ini. Berbagai penjelasan diberikan pemandu kepada para penari yang tetap bersemangat ini. Dengan antusias mereka bertanya dan berdiskusi dengan pemandu.


“Apakah itu manusia beneran?” tanya salah satu dari mereka yang terlihat sedikit ketakutan. Mereka menanyakan tentang patung rekonstruksi Homo erectus pada pemandu. Dengan singkat pertanyaan itu dijawab pemandu bahwa itu adalah patung rekonstruksi Homo erectus, yang dibuat berdasar temuan tengkorak Sangiran 17 yang juga dipamerkan.
Selain itu mereka bertanya tentang gading gajah yang dipamerkan,”Itu gading gajah, kok besar sekali tidak seperti gajah yang ada sekarang?”.
Berbagai pertanyaan menyusul setelah mendapat jawaban dari pemandu. Selain itu mereka diberikan paper toys yang mampu memberi pengetahuan hewan-hewan yang ada dahulu di Sangiran. Hewan kerbau, kuda sungai, dan gajah merupakan binatang yang ditampilkan pada paper toys yang mereka terima.
Buku-buku untuk anak juga mereka dapatkan guna menambah pengetahuan mereka dan untuk memancing minat baca. “Terimakasih” ungkap mereka yang puas dengan penjelasan yang diberikan pemandu.
Terpisah, Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran mengungkapkan “Buku-buku yang kami bawa ke Expo Unsoed 2019 gratis bagi pengunjung, ini menjadi bagian dari cara kami menyebarkan informasi. Buku anak menjadi perhatian bagi kami, kami ingin mengambil peran mendidik generasi muda”.
Selain buku untuk para penari tersebut, pemandu menitipkan buku-buku tentang Sangiran untuk perpustakaan sekolah. Buku ini dititipkan pada Naris yang merupakan guru di SDN 3 Dermaji dan juga pendamping para penari cilik dari Desa Dermaji.


Melalui pesan singkat, Naris mengungkapkan buku-buku yang diberikan sudah disampaikan di perpustakaan sekolah dan sudah dibaca siswa untuk menambah pengetahuan. “Buku yang disampaikan pada kami, sudah masuk ke perpustakaan sekolah, alhamdulilah anak anak sangat senang membacanya kami sampaikan terimakasih atas pemberian buku-bukunya”, dalam pesan singkatnya.
Melalui buku, BPSMP Sangiran mengambil peran dalam upaya mendidik generasi muda yang merupakan penerus perjuangan bangsa. Melalui tari mereka berkarya, melalui buku BPSMP Sangiran mengambil peran mendidik. Sebuah kolaborasi memajukan kehidupan pendidikan dan menyebarkan informasi kebuyaan bangsa. (Wiwit Hermanto)