Saat kita mendengar arang dan kancing dari batok kelapa bisa jadi hal itu sedikit asing ditelinga kita karena belum tentu kita menggunakannya. Arang dan kancing dari batok kelapa ini merupakan salah satu produk andalan dari sebuah usaha yang didirikan oleh Heriyanto, seorang warga Sendang, Bukuran, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
Usaha ini mulai dirintis Heriyanto sejak tahun 2000 dan telah mengalami pasang surut dalam usaha ini. Saat ini usaha arang dan kancing dari batok kelapa ini sudah berkembang dan mampu memasok pesanan dari berbagai wilayah Eks Karesidenan Solo (Surakarta, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Klaten), selain itu juga mampu merambah ke berbagai wilayah seperti Semarang, Magelang, Pekalongan, Pati dan Yogyakarta, seperti yang diakui Heriyanto.
Kesuksesan ini merupakan usaha dan kerja keras, dari usaha kecil kemudian sedikit demi sedikit membesar seperti saat ini. Dari usaha ini saya dapat memberikan sesuatu bagi lingkungan saya seperti menyerap tenaga kerja disekitar dan kemudian mampu menghidupi keluarga mereka, lanjutnya. Hal ini diceritakan kepada para peserta World Heritage Camp Indonesia (WHCI) 2016 yang berkunjung kerumahnya kemarin Kamis 10 November 2016.
Heriyanto selanjutnya mengungkapkan bahwa Sangiran memberikannya promosi, saat orang banyak orang mengenal Sangiran disinilah dimanfaatkan sebagai promosi bagi dirinya, Sangiran adalah Heriyanto dan Heriyanto adalah Sangiran. Selain itu dengan usaha ini, Heriyanto mengungkapkan bahwa dapat menyerap tenaga kerja sekitarnya dan ini akan membuat masyarakat mendapat lapangan kerja dan tidak ikut dalam jual beli cagar budaya yang ada disekitarnya. Hal ini membantu BPSMP Sangiran dalam melestarikan Situs Sangiran dalam hal mengikis jual beli fosil, ungkap Dody Wiranto, S.S., M.Hum selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran dalam paparannya kepada peserta WHCI 2016. (Wiwit Hermanto)
