Kelompok Tari Purba Berusaha Membiasakan Diri dengan Kebiasaan Baru

0
669

Tari Purba merupakan tarian kreasi baru yang dibawakan oleh sekelompok masyarakat dari Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada di tengah-tengah Situs Sangiran. Jadi tak heran jika masyarakatnya banyak yang terinspirasi menciptakan kesenian kreasi baru dengan mengambil aspek-aspek dari kehidupan masa lalu yang pernah terjadi di sekitarnya.
Kelompok Tari Purba ini membawakan Tari Purba yang mengisahkan kehidupan masa lalu manusia purba yang pernah hidup di Sangiran. “Menceritakan bagaimana manusia purba awalnya hidup berebut makanan tapi kemudian mereka menyadari bahwa dengan bersatu mereka mendapat makanan lebih banyak dan dapat berbagi dengan sesamanya”, jelas Warseno yang merupakan ketua kelompok kesenian ini.
Secara rutin mereka melakukan pertemuan dan latihan di rumah salah satu anggota anggota sesuai dengan perjanjian di antara anggota. Hal ini berjalan secara teratur hingga pandemi Covid-19 melanda negeri ini. “Saya terpaksa meliburkan latihan dan membatalkan janji tampil”, jelas Warseno.
Sudah beberapa bulan berlalu, tanpa pertemuan dan latihan rutin karena pandemi. Hal ini membuat mereka gelisah karena ingin beraktivitas seperti biasa, bersua dengan sesama anggota, serta ingin mengekspresikan darah seni yang mereka miliki.
Pada tanggal 14 Oktober, Kelompok Tari Purba diberi kesempatan tampil untuk direkam guna mengisi Daring Festival 2020 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pengambilan video Tari Purba yang akan direkam guna mengisi Dari Festival 2020 ini di fasilitasi oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karangnyar. Tempat yang digunakan adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu yang tidak jauh dari rumah anggota Kelompok Tari Purba.
“Tadi malam (14/10/2020) pengambilan gambarnya”, jelas Warseno.
Inilah pertama kali sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kelompok ini dapat berkumpul guna berlatih dan pentas. “Saya senang sekali bisa pentas lagi”, seru Triyanto yang merupakan salah satu anggota Tari Purba.
Sebelum pentas itu, kelompok ini sudah mulai latihan serius. Pementasan pertama mereka pasca libur ini membuat semangat mereka makin membara. Merasakan latihan dan kemudian pentas dapat mengembalikan segala ekspresi yang mereka pendam selama ini.
Semangat untuk melakukan kebiasaan baru, berlatih, dan pentas daring yang selama ini belum pernah mereka alami untuk saat ini harus dibiasakan. Memulai hal baru menuju sebuah kesuksesan, membiasakan diri pentas daring sehingga tidak bisa melihat kerumunan penonton harus mereka biasakan. Semangat berbenah dan membiasakan diri terhadap apa yang dulu tidak terbayang. (Wiwit Hermanto)