Sangiran diketahui sebagai situs yang berkaitan dengan kehidupan manusia purba, bermula dari kiprah G.H.R. von Koenigswald di perbukitan Ngebung. Pada salah satu punggung bukitnya ditemukan sejumlah alat- alat batu berupa serpih-bilah yang dibuat dari kalsedon maupun jasper. Meskipun alat-alat tersebut mempakan temuan permukaan, tetapi berdasarkan asosiasi artefak dangan fauna Trinil, Koenigswald menyatakan bahwa temuan tersebut berasal dari Kala Plestosen Tengah yang berusia sekitar 400.000 tahun yang lalu. Pernyataan ini mengundang perdebatan diantara para ahli. G.J. Barstra mengatakan bahwa alat-alat tersebut paling tua berusia 50.000 tahun. Pada tahun 1990 dilakukan penggalian secara sistematis untuk mendapatkan usia pasti kebudayaan Homo erectus di Sangiran. Ekskavasi ini menghasilkan temuan spektakuler berupa sisa manusia, sisa fauna, dan artefak batu secara in-situ, termasuk beberapa alat serpih yang sama dengan temuan Koenigswald. Semua temuan ini berada pada endapan pasir fluvio-volkanik anggota Formasi Kabuh bagian bawah, sehingga usianya sekitar 700.000 tahun yang lalu.
Selain di Ngebung, penggalian juga dilakukan di tempat lain, diantaranya di pinggir Kali Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo. Di pinggir sungai tersebut tersingkap suatu lapisan tanah yang terdiri atas lempung hitam Formasi Pucangan, grenzbank, pasir volkanik Formasi Kabuh, dan endapan teras yang terletak di atas erosi Formasi Kabuh. Ketika penggalian mencapai endapan grenzbank, ditemukan tidak kurang 15 buah alat-alat batu berupa serpih, serut, bilah, dan gurdi maupun alat tulang secara in-situ. Inilah artefak pertama yang ditemukan pada lapisan grenzbank, sehingga alat-alat tersebut ditafsirkan paling tidak berusia 800.000 tahun, sesuai dengan lapisan pengendapnya. Sangat pasti bahwa budaya tersebut milik Homo erectus tipik yang hidup antara 0,9 juta – 0,3 juta tahun yang lalu. Kemudian muncul pertanyaan, di manakah budaya Homo erectus arkaik, jenis manusia paling tua di Sangiran? Pada endapan lempung hitam Formasi Pucangan yang berusia 1,2 juta tahun yang lalu, di bawah grenzbank ditemukan alat-alat serpih dalam jumlah besar. Dari kotak galian berukuran 3×3 m ditemukan artefak Sangiran flake industry sejumlah 220 buah. Inilah himpunan alat-alat Homo erectus paling tua di Indonesia.
Sumber: Leaflet Sangiran The Home Land of Java Man