KEBESARAN SANGIRAN DIANGKAT DALAM FILM DOKUMENTER

0
1928

Pagi hari Kamis 21 April 2016 di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan didatangi rombongan dari kegiatan Bengkel Seni Film Tingkat Bakorwil II Propinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah. Salah seorang peserta mengatakan bahwa rombongan ini terdiri dari para siswa SMA dan SMK dari berbagai tempat di di Jawa Tengah seperti Sragen, Wonogiri, Surakarta, Karanganyar, Wonogiri, Magelang, Temanggung dan Purworejo. Mereka disatukan sebuah tujuan untuk belajar membuat film dokumenter yang diharap mampu menjadi sebuah karya yang berguna. Sebuah karya yang mampu menjelaskan sebuah tempat maupun peristiwa dalam karya cerita berupa video sehingga dapat menjelaskan secara audio visual.

Menilik tujuan tersebut, tidak salah kiranya jika Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan menjadi tujuan. Tujuan kedatangan rombongan ini adalah untuk menjadikan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan sebagai tempat praktek pembuatan film dokumenter. Rombongan berjumlah 60 orang yang terdiri dari peserta dan panitia yang siap dalam pembuatan film dokumenter. Untuk mendukung hal tersebut, para peserta diajak berkeliling Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dengan pemandu yang menjelaskan berbagai hal yang dipamerkan.

sangiran-diangkat-dalam-film-dokumenter-4

Ruang pamer demi ruang pamer dilalui dengan penjelasan yang rinci dan mampu dipahami peserta. Kekayaan Sangiran yang menjadi tema ruang pamer I mampu membius peserta dengan berbagai cerita yang awalnya menjadi misteri dan pertanyaan. Belajar tentang teori evolusi, Darwin, bukti fosil yang ada di display temuan baru serta display gajah purba membuat mereka terperangah. Belum selesai keterperangahan itu, bukti bahwa dahulu Sangiran adalah sebuah lautan di sebuah display dengan bukti-bukti hewan laut yang dilengkapi suasana lautan mampu membawa mereka ke masa silam, masa dimana Sangiran adalah sebuah laut. Display buaya dan berbagai kehidupan masa lampau yang ada di Sangiran membuat seorang peserta mengungkapkan ketakjubannya. Sebuah kunjungan menyingkap kebesaran-Nya yang saat ini ada  didepan mata.

Proses terjadinya alam semesta membawa para peserta menjadi makin memahami kebesaran-Nya, kehidupan dunia dikala awal terciptanya bumi membawa banyak pertanyaan. Pemandu tidak jarang harus berhenti karena peserta membuka sebuah diskusi. Saat sampai pada display fosil gajah yang boleh disentuh pengunjung, pemandu mengajak peserta untuk merasakan sensasi kepurbaannya. Dengan ramah, serius dan diselingi candaan, pemandu mampu meyakinkan peserta untuk ikut menyentuh fosil gajah purba. Pemandu mengajak peserta menyentuh fosil gajah purba, “boleh disentuh, boleh dipegang tapi tidak boleh dibawa pulang”, suatu ajakan dengan setengah bercanda sehingga peserta merasa yakin akan ajakan tersebut. Setiap peserta mendapat wawasan dan pemahaman tentang fosil, sensasi yang membuat mereka menjadi paham dan mengerti tentang kekayaan yang dimiliki bangsa ini.

sangiran-diangkat-dalam-film-dokumenter-3

Keindahan Sangiran yang dapat dinikmati di museumnya dapat memberi wawasan baru bagi pengunjung. Selain itu tidak sedikit pengunjung berfoto selfie dimuseum sebagai kenangan kunjungan mereka. Para peserta Bengkel Seni Film Tingkat Bakorwil II Propinsi Jawa Tengah juga tak melewatkan kesempatan berfoto di museum dengan gaya khasnya masing-masing.

sangiran-diangkat-dalam-film-dokumenter-1

Memasuki ruang pamer III, peserta kembali ternganga dengan sajian zaman keemasan Homo erectus 500.000 yang lalu. Sajian yang istimewa di ruang pamer ini adalah diorama kehidupan Homo erectus  yang tersaji berupa diorama. Selain itu ditambah dengan patung Homo erectus S17 yang merupakan kebanggaan Sangiran yang mampu memberi gambaran bentuk Homo erectus masa silam. Selain itu terdapat patung Homo Floriensis yang hingga saat ini masih menyisakan berdebatan dikalangan para ahli. Diakhir perjalanan di ruang pamer III, peserta terbius dengan film tentang pembuatan patung oleh Daiynes dari Perancis.

sangiran-diangkat-dalam-film-dokumenter-2

Setelah kunjungan ke  Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ini diharap peserta dapat membuat karya berupa film dokumenter tentang Sangiran. Sebuah karya yang dapat memberi pemahaman dalam bentuk audio visual. Sebuah karya yang menggambarkan kebesaran bangsa ini, kebanggaan dan harta tak ternilai Indonesia. (wiwit hermanto)