Kajian Potensi Cagar Budaya Di Situs Sambungmacan (Tahap I)

0
3002

Situs Sambungmacan adalah sebutan untuk situs-situs pengandung tinggalan kehidupan masa purba yang berada di sepanjang meander Sungai Bengawan Solo, di sekitar Desa Cemeng dan Desa Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Kedua desa tersebut merupakan lokasi penemuan empat spesimen Homo erectus (Sm1 – Sm4). Situs Sambungmacan merupakan situs yang berperan besar dalam mengunkap salah satu tahapan proses evolusi Homo erectus di Jawa. Keberadaan budaya pendukungnya bahkan sudah ditemukan dengan konteks stratigrafi cukup jelas dalam kotak ekskavasi yang dilakukan oleh RP. Soejono tahun 1975. Temuan tersebut berupa kapak perimbas dan alat serpih yang diduga berusia sama atau sedikit lebih tua dari spesimen Sambungmacan 1. Penemuan bola batu dan beberapa serpihan dari kotak ekskavasi yang dilakukan BPSMP Sangiran tahun 2013 semakin meyakinkan eksistensi keberadaan Homo erectus di Sambungmacan.

Hingga saat ini, pertanggalan situs Sambungmacan masih menjadi perdebatan dikalangan akademisi. Data paleontologi menunjukkan kecenderungan seperti fauna Ngandong yang berasal dari Kala Plestosen atas. Pertanggalan ini didukung dengan morfologi tengkorak Sambungmacan yang menyerupai tengkorak Ngandong yang merupakan fase paling maju  dari tahapan evolusi Homo erectus di Jawa. Namun hasil studi stratigrafi lapisan pengandung artefak, diperkirakan kehidupan dan budaya Situs Sambungmacan berumur Plestosen tengah. Pertanggalan ini sama dengan hasil studi paleomagnetik yang menunjukkan usia 700 ribu tahun.

Besarnya tinggalan arkeologi di Sambungmacan selama ini belum didukung dengan peta sebaran litologi skala yang lebih detail. Sehingga perlu adanya updating informasi geologi sebagai salah satu pijakan dalam menentukan luasan Situs Sambungmacan. Beberapa permasalahan tersebut menjadi dasar BPSMP Sangiran melakukan kajian potensi Cagar Budaya di situs tersebut. Kajian ini berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 9 Agustus hingga 20 Agustus 2018. Proses pengumpulan data lapangan terbagi dalam tiga kegiatan, antara lain survei arkeologi dan geologi, ekskavasi dan survei sosial budaya. Kajian ini melibatkan 19 personil dari berbagai disiplin ilmu. Hasil kajian ini diharapkan bisa menambah wawasan pengetahuan terkait potensi arkeologi yang ada di Situs Sambungmacan.