Jejak Langkah Pitarah merupakan program baru yang digagas Balai Pelestarian Manuasia Purba (BPSMP) Sangiran. Program ini merupakan kemasan baru dari desiminasi informasi tentang Cagar Budaya.
Pada tahun 2021 ini, Jejak Langkah Pitarah mengangkat Situs Patiayam untuk diperkenalkan pada masyarakat. Pandemi Covid-19 membuat program ini dimodifikasi. Awalnya program ini mengajak para peserta mengunjungi Situs Patiayam untuk mengenalkan pada peserta tapi pandemi membuat panitia memodifikasi program ini dengan “membawa” Situs Patiayam dengan audio visual.
Untuk itu, panitia Jejak Langkah Pitarah bergerak menuju Situs Patiayam guna pengambilan gambar selama 3 hari, sejak tanggal 17-19 Mei 2021. Dalam pengambilan gambar ini melibatkan berbagai pihak. “Kami melibatkan Pemerintah Desa Terban yang merupakan lokasi Museum Purbakala Patiayam, Dinas Kebudayaan Kabupaten Kudus, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kudus. Selain itu kami melibatkan komunitas dan masyarakat Situs Patiayam”, jelas Doddy Wiranto, SS. selaku Kepala Kelompok Kerja Museum BPSMP Sangiran.
Modifikasi program mengajarkan panitia untuk berpikir kreatif tanpa mengurangi tujuan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Situs Patiayam pada masyarakat. Kemasan informasi dibuat menarik dengan metode audiovisual ditambah informasi dari narasumber yang kompeten.
“Mengemas informasi ini akan lebih menarik dan bisa diadopsi oleh media internet dan medsos”, jelas Dody.
Program Jejak Langkah Pitarah akan digelar selama 2 hari, pada tanggal 27-28 Mei 2021. Peserta merupakan siswa SMA dan komunitas Cagar Budaya dan Wisata dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dengan jumlah peserta yang terbatas, mewajibkan peserta menggunakan masker, tetap menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, dan juga tetap menjaga ketertiban saat kegiatan berlangsung.
“Saya berharap program ini dapat menjadi ujung tombak baru deseminasi informasi”, pungkas Doddy. (Wiwit Hermanto)