Hari Pendidikan Nasional tiap tahun dirayakan dengan kemeriahan. Pada tahun ini perayaan itu dilakukan dengan cara yang tidak biasa oleh BPSMP Sangiran. Perayaan Hari Pendidikan Nasional dirayakan dengan menyelenggarakan lomba Esai Sangiran. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan minat masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian cagar budaya Sangiran melalui tulisan yang menghibur.
“Lomba ini untuk menggali opini masyarakat tentang pemanfaatan Situs Sangiran sebagai sumber ilmu pengetahuan prasejarah terkemuka dengan peserta umum dan gratis”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Pengumpulan naskah Lomba Esai Sangiran ini berlangsung sejak 2-7 Mei 2020. Peserta mengirim melalui tautan yang telah diberikan panitia. Pada tanggal 11 Mei 2020 kemarin telah dipilih 5 orang pemenang yang berhasil mendapatkan buku-buku menarik yang disediakan panitia.
“Hadiah berupa 4 buah judul buku terbitan BPSMP Sangiran untuk 5 orang pemenang, diharap buku yang diberikan sebagai hadiah menambah cakrawala dan perlu diingat buku tersebut tidak boleh diperjualbelikan”, seru Iwan mengingatkan pada para pemenang.
Kelima pemenang Lomba Esai Sangiran tersebut adalah:
1. Heri Priyatmoko berjudul Ngangsu Kawruh ke Situs Sangiran
2. Laras Setyaningsih berjudul Sangiran Media Kita Merenungi Kehidupan
3. Francesco Hugo berjudul Belajar dari Sangiran
4. Riqko Nur Ardi Windayanto berjudul Refleksi Kebudayaan dan Romantisme Sangiran: Memaknai Perjalanan, Meninggalkan Keabadian
5. Natanael Wiratama Lukitaaribowo berjudul Pijakan Awal Situs Sangiran Sebagai Virtual-Prehistory
“Sebuah kebahagian bagi kami, tidak disangka peserta mencapai 165 orang dari berbagai daerah. Jika melihat dari asalnya, kelima pemenang berasal dari 5 kota berbeda seperti Sukoharjo, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Ngawi”, jelas Iwan bersemangat.
Menurut panitia, lomba ini diadakan dengan persiapan yang matang, diskusi panjang, dan juga pemikiran yang mendalam. Publikasi melalui media sosial yang dimiliki BPMSP Sangiran dan juga menyebarkannya melalui berbagai sosial instansi lain menjadi kunci peserta yang mengikuti lomba ini begitu banyak.
“Ke depan kami akan terus mengadakan lomba semacam ini, melalui instagram sangirankita dan beberapa media sosial lain mampu menyedot banyak peserta”, pungkas Iwan.
Di masa pandemi ini, lomba seperti ini bukan saja sebagai sarana mengasah kemampuan tetapi sebagai hiburan yang meningkatkan wawasan dan pengalaman. Semoga pandemik segera berlalu dan kegiatan semacam ini terus berkembang. (Wiwit Hermanto)