Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan merupakan pusat informasi dari Situs Sangiran, dan merupakan pusat kunjungan bagi masyarakat. Tercatat pada Data Pengunjung Klaster Krikilan tahun 2014, jumlah pengunjung mencapai 294.470 orang, dan pada tahun 2015 (Sumber : Data Pengunjung Klaster Krikilan Januari-Maret 2015) mencapai 147.535 orang. Pengunjung tersebut terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, masyarakat umum, dinas, dan asing. Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan memiliki tiga ruang display, ruang display pertama menyajikan Kekayan Sangiran, display kedua mengenai Langkah-langkah Kemanusiaan, dan display ketiga menampilkan diorama kehidupan manusia purba pada 500.000 juta tahun yang lalu. Pada display kedua terdapat fosil rahang atas gajah purba (fragmen maxilla Stegodon sp.) memiliki panjang 86 cm, fragmen gading gajah purba (fragmen Incisivus Elephantidae) sekitar 158 cm, tulang paha kiri gajah purba (Femur sinistra Stegodon sp) memiliki panjang 100 cm, dan tulang paha kanan gajah purba (Femur dextra Elephantidae) memiliki panjang 120 cm. Fosil gajah tersebut ditampilkan secara terbuka dan bisa di pegang oleh pengunjung. Pengunjung akan diajak merasakan wujud asli dari fosil gajah purba yang berumur 500.000 juta tahun. Pada Kala Plestongen Tengah (700.000 – 500.000 tahun yang lalu) jenis binatang sangat bervariasi mulai dari gajah purba, kuda air, badak, babi, macan, rusa, banteng, buaya, dan spesies lainnya. Fosil binatang banyak ditemukan di Sangiran di berbagai tingkatan stratigrafi lapisan tanah. Fosil gajah purba merupakan fosil yang paling banyak ditemukan di Sangiran. Museum Sangiran ingin memberikan pengalaman tidak terlupakan untuk mengajak pegunjung tidak sekedar hanya melihat kekayaan Situs Sangiran dalam perjalanan kehidupan 700.000 – 500.000 tahun yang lalu, namun juga ingin mengajak pengunjung ikut merasakan fosil asli gajah purba secara langsung dengan menyentuh sepuasnya tanpa larangan. (Desmaristi Amanda)