Simbol salah satu budaya Jawa berupa rumah Joglo akan hadir ditengah-tengah Situs Sangiran yang merupakan salah satu situsnya manusia purba di Jawa. Rumah Joglo ini merupakan suatu simbol salah satu budaya Jawa yang perlu dilestarikan dengan berbagai filosofi dan pemaknaan yang ada didalamnya. Simbol tersebut merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan dan sikap religius terefleksikan dalam arsitektur Rumah Joglo.
Rumah joglo merupakan bangunan arsitektur tradisional Jawa Tengah, rumah joglo mempunyai kerangka bangunan utama yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Pemaknaan hal ini pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa menjalani hidup seorang diri, harus saling bantu membantu satu sama lain, selain itu soko guru juga melambangkan empat hakikat kesempurnaan hidup dan juga ditafsirkan sebagi hakikat dari sifat manusia.
Rumah Joglo ditambah dengan hiasan yang berfungsi untuk memberi keindahan, yang diharapkan dapat memberi ketentraman dan kesejukan bagi yang menempatinya. Hiasan ini banyak diilhami oleh flora, fauna, dan alam, biasanya diletakkan pada alas tiang yang disebut umpak. Hiasan-hiasan tersebut memiliki berbagai makna filosofis bagi si pemilik rumah tersebut.
Foto diatas merupakan beberapa hiasan yang akan menghiasi Rumah Joglo yang akan di bangun sebagai bagian Sarana Atraksi Wisata Edukasi di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Sebuah filosofi tinggi kebudayaan Jawa yang berdiri ditengah Situs Sangiran, sebuah situs yang pernah didiami manusia purba dijamannya. (Wiwit Hermanto)