Urban
Orang-orang yang memilih tinggal dipemukiman padat yang selanjutnya membentuk sistem perkotaan. Kehidupan masyarakat urban makin terpicu oleh Revolusi Industri pada pertengahan abad ke-18. Teknologi makin berkembang melalui inovasi teknologi mesin uangp dan listrik memungkinkan produksi barang kehidupan secara besar-besaran.
Luasnya cakupan wilayah perkotaan akhirnya membentuk karakter khas urban seturut munculnya kelompok spesialisasi pekerjaan dan profesi khusus. Interaksi antar masyarakat urban membutuhkan kesepakatan tentang satuan barang dan catatan, sehingga akhirnya muncul tulisan dan hitungan.
Rural
Orang-orang yang memiliki pola hidup tinggal di pemukiman-pemukiman. Kesadaran dan pilihan utnuk bermukim itu mendorong manusia mulai menanam jenis tanaman pangan dan beternak hewan tertentu. Akibatnya teknologi berkembang. Kapak batu yang diupam halus, perhiasan, gerabah (tanah liat bakar), pakaian dari serat atau kulit kayu, dan tempat menyimpan makananpun menjadi penanda perkembangan teknologi. Orang-orang ruralpun mulai mengembangkan arsitektur bangunan rumah, dan mulai mendalami teknologi pembuatan peralatan dan perhiasan dari logam.
Nomad
Orang-orang yang memiliki pola hidup berpindah-pindah, dan tidak punya pemukiman menetap. Mereka memiliki teknologi yang sederhana seperti alat-alat batu, alat kayu, dan benda apa saja yang mungkin dimanfaatkan untuk “mengumpulkan” (collecting) apa yang tersedia dari lingkungan sekitar. Sebagian besar kebutuhan orang nomad berasal dari alam, mereka tidak membudidayakan (producing) sumber daya alam. Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Bukuran