Dari Padang Terbuka ke Pemukiman

0
368

Tenggelamnya Paparan Sunda dan Paparan Sahul di daerah Australasia pada akhir Jaman Es sekitar 11.000 tahun silam merupakan fenomena alam akbar yang memberi dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia saat itu.

Genangan air laut telah menyusutkan sebagian besar daratan di kedua paparan tektonik tersebut, sehingga Kepulauan Nusantara terkonfigurasi dalam kondisi sekarang. Sumatra merupakan dataran tinggi yang terbujur dari utara ke selatan, Kalimantan merupakan pulau tersendiri yang berada di bagian tengahnya, dan Jawa menjadi pulau memanjang dengan orientasi timur-barat.

Sumatra merupakan dataran tinggi yang terbujur dari utara ke selatan, Kalimantan merupakan pulau tersendiri yang berada di bagian tengahnya, dan Jawa menjadi pulau memanjang dengan orientasi timur-barat. Jembatan darat yang tercipta oleh ketiga pulau tersebut, yang selama Jaman Es telah menghubungkan dengan Asia Tenggara daratan, ikut lenyap saat itu. Di lain pihak, di bagian timur sana, Papua dan Papua Nugini pun segera terpisah dengan Australia, di saat yang sama.

Inilah akhir dari Kala Plestosen yang telah berlangsung selama lebih dari 1.8 juta tahun, yang sangat mewarnai Nusantara dengan hunian manusia-manusia awalnya. Jaman Homo erectus dan manusia akhir Kala Plestosen pun segera usai, digantikan dengan jaman Manusia Modern yang sangat maju, Homo sapiens sapiens.

Okupasi manusia dari padang terbuka selama Kala Plestosen segera berganti di ruang tertutup sejak awal Kala Holosen. Gua-gua di daerah karst yang banyak terdapat di berbagai pulau, segera dihuni oleh manusia, terutama di Jawa dan Kalimantan Selatan. Manusia pun segera masuk gua. Mereka masih melanjutkan tradisi pola ekonomis pendahulunya dengan berburu binatang dan meramu makanan, akan tetapi terdapat perbedaan : binatang buruan berganti dari binatang besar ke binatang kecil. Di awal Kala Holosen inilah para penghuni gua tersebut lebih banyak konsentrasi ke binatang-binatang kecil seperti kera ekor panjang (Macaca sp.) dan binatang lainnya, selain mengumpulkan pula siput-siput air tawar dan bijian-bijian.