Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting, menjadi sebuah penyampaian pikiran penulis pada pembacanya. Melalui buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) Sangiran, menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi pada masyarakat. Buku terbitan BPSMP Sangiran dibagikan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang memerlukan.
Pada kunjungan SDN Karangasem, Sleman, Yogyakarta pada hari Kamis, 16 Februari 2023, buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana belajar di luar kelas.
Pembelajaran luar sekolah yang dilaksanakan kunjungan SDN Karangasem Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diperuntukkan bagi siswa kelas V dan VI. Rombongan berjumlah 78 orang yang terdiri dari 57 siswa dan 21 pendamping. Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.
Setelah mendapat materi pembelajaran luar kelas melalui museum serta koleksinya dan pemutaran film tentang Sangiran, SD Karangasem diberikan sejumlah buku yang berjudul, “Mengenalkan Situs Manusia Purba Sangiran”. Buku ini merupakan karya penulis muda dari BPSMP Sangiran yang berangan-angan ingin mengenalkan Sangiran pada generasi milenial khususnya. Buku ini bercerita tentang kehidupan masa lalu di Sangiran dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami.
Buku ini menjelaskan berbagai peristiwa kehidupan masa lalu di Sangiran dengan memberikan gambaran yang sederhana tapi mampu mengena. Selain itu, buku ini juga “ditanamkan” aplikasi Augmented reality (AR) yang begitu “menggoda” generasi milenial.
“Terima kasih atas bukunya, semoga bermanfaat bagi kami” seru Winarsih, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah SDN Karangasem.
Sebuah buku yang dapat menjelaskan tentang Situs Sangiran secara mudah denagn Bahasa sederhana. Hal ini bertujuan guna memberi informasi bagi anak usia dini hingga sekolah dasar. Menjadi cara sederhana untuk mengenalkan anak pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya.
Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku dengan bahasa sederhana. Sebuah terobosan demi kemajuan dalam hal penyebaran informasi tentang Sangiran yang akan terus dikembangkan. (Wiwit Hermanto)