Balung Kethek, Ternyata Tak Semenyeramkan Namanya

0
3371

Mas Akbar naik sampan, apa kabar teman-teman ? Harus baik ya, semoga selalu sehat dan kuat hehehe. Hari ini balik lagi sama admin membahas sesuatu yang unik dari Sangiran. Kali ini ada topik yang unik loh, admin mau bahas tentang salah satu camilan yang lagi hype dikalangan masyarakat Sangiran, apaan tuh ? Yup, balung kethek.

Kalau didengar dari namanya camilan kali ini sepertinya cocok ya jadi camilannya manusia purba. Tapi ternyata rasanya tidak semenyeramkan itu. Balung kethek atau masyarakat setempat biasa menyebutnya bribil, kalau dalam bahasa Indonesia balung berarti tulang, sedangkan kethek berarti monyet, jadi artinya camilan dari tulang monyet hehehe bukan ding, maksudnya di sini kenapa camilan ini dinamakan balung kethek karena tekstur dari camilan ini sangat keras.

Balung kethek terbuat dari singkong yang dikukus setelah itu dijemur terlebih dahulu sampai kering lalu digoreng. Karena dijemur itulah yang membuat tekstur balung kethek ini menjadi lebih keras. Camilan satu ini sangat akrab di kalangan nenek moyang kita, bahkan di masa sekarang pun masih banyak dijumpai. Tidak banyak kalangan muda yang menyukai camilan ini karena teksturnya yang keras. 

Namun, ternyata salah satu warga Sangiran mempunyai inovasi unik untuk membuat camilan satu ini. Ia  membuat camilan ini menjadi beda dari balung kethek lainnya. Rasanya yang gurih dan tekturnya yang renyah dan tidak keras, menjadi salah satu camilan yang banyak digemari dari berbagai kalangan. Bahkan yang biasanya tidak menyukai balung kethek menjadi suka. Ia juga membuat label sendiri untuk camilannya ini yaitu “Balung Kethek Mbok’e Gading”. Ia memasarkannya di warung-warung yang ada di Sangiran dan menjadi salah satu camilan khas Sangiran yang wajib dicicipi. Jadi gimana nih, pada penasaran buat mencoba camilan satu ini ? (Nur Rahma Hapsari)