Tahun 1932, ratusan Situs neolitik ditemukan di sekitar Punung, Gunung Sewu. Penemunya adalah van Stein Callenfels orang pertama yang tertarik untuk melakukan penggalian di kawasan itu. Temuannya membuatnya menyimpulkan bahwa di masa prasejarah, Punung adalah bengkel alat batu!.
Laporan itu mendorong menggiring munculnya temuan baru, Oktober 1935, von Koenigswald-ditemani M.W.F. Tweedie, kurator dari museum Raffles di Singapura-menyusuri lembah Sungai Baksoka, Gunung Sewu, untuk mencari lokasi sumber bahan baku Sangiran Flakes Industry yang ditemukan setahun sebelumnya. Dalam ekspedisi itu. di wilayah sebelah selatan Jawa Timur, sekitar 30 km sebelah utara Pacitan, von Koenigswald menemukan apa yang nantinya dikenal publik sebagai Pacitanian Chopper-Chopping Tools Complex.
Ragam temuannya meliputi kapak perimbas. kapak penetak, kapak genggam dua muka (bifacial), pahat genggam, dan proto-pahat genggam. Dijumpul juga alat serpih yang lebih tebal daripada serpih Sangiran. Artefak itu terbuat dari batuan kapur silica, tufa silika, dan fosil kayu.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Ngebung