Indonesia adalah negara dengan jutaan kekayaan fosil di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya fosil manusia dan binatang purba yang ditemukan di Indonesia. Khususnya Sangiran, yang dinilai sebagai surganya fosil. Sehingga membuat para peneliti lokal maupun asing berlomba-lomba untuk mencari fosil manusia dan binatang purba di Indonesia. Sangiran merupakan tempat pusat penemuan fosil makhluk purba terbesar di Indonesia, bahkan terlengkap di Asia dan dunia.
Museum Sangiran sebagai situs arkeologi, selain menjadi obyek wisata yang menarik, juga merupakan arena penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia. Hal ini seharusnya dapat menarik minat pengunjung umum, baik lokal maupun internasional yang lebih banyak. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Pengunjung yang datang rata-rata adalah para murid yang sedang melakukan Study Tour, itupun tidak semua siswa berniat mencari tambahan pengetahuan sejarah, namun diantaranya hanya ikut bermain saja.
Dengan adanya permasalahan ini sudah menjadi tugas para generasi penerus untuk mengenalkan museum purbakala dengan cara membuat promosi terhadap wisata museum purbakala Sangiran. Promosi ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan meamanfatkan kemajuan teknologi yang sedang booming atau sedang tren. (Rafine Gilang Satriya, Alfiantika Agustina Sari, Alifah Nur Shadrina)
Selengkapnya silahkan klik disini