Banyak pengunjung Pameran Bersama Kebudayaan yang berasal dari sekolah-sekolah di sekitar Lapangan Tembak Akademi Militer Magelang. Mereka mengunjungi stand BPSMP Sangiran. Di stand ini mereka tidak hanya menikmati sajian koleksi berbalut teknologi yang disajikan tapi juga melakukan wawancara dengan pemandu.
Pengunjung yang melakukan wawancara ini seolah tidak puas dengan apa yang dipamerkan dan terus menginginkan informasi tambahan, seperti yang dilakukan sekelompok siswa dari MTs Salaman.
Salah seorang dari mereka awalnya malu-malu untuk melakukan wawancara kepada pemandu. Dengan ramah dan penuh perhatian, pemandu mendekati mereka untuk mencairkan suasana dengan berkenalan. Setelah suasana cair mereka mewawancarai dan bertanya tanpa henti karena dipenuhi rasa ingin tahu. “Saya ada tugas dari sekolah untuk mengetahui koleksi yang dipamerkan. Kami ingin tahu cerita yang disajikan di sini”, aku salah satu dari mereka.
Pertanyaan itu diawali dengan dari mana stand ini, siapa saja pemandunya, apa yang dipamerkan, apa yang istimewa dan tentang lokasi Situs Sangiran.
Itu sebagian pertanyaan yang mereka ajukan dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang mereka ajukan. Dengan sabar, pemandu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti. Cara berkomunikasi dengan berhadapan langsung tentu memerlukan kiat-kiat khusus agar informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipahamai dengan baik. (Wiwit Hermanto)