Selasa (31/1/2017) Sangiran dikunjungi oleh seorang tamu istimewa yang berkunjung untuk membuktikan dan menyaksikan langsung kebesaran Sangiran. Tamu istimewa itu adalah T.A. Fauzi Soelaiman yang merupakan Duta Besar RI untuk UNESCO.
Dalam kunjungannya ke Sangiran ini, Fauzi diterima dengan keramahan khas Sangiran dan diajak berdiskusi dengan Sukronedi, S.Si, M.A. selaku Kepala BPSMP Sangiran beserta pejabat struktural. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Sangiran dengan menyimpan segudang penasaran yang dipendam sehingga dalam diskusi banyak dilontarkan berbagai pertanyaan tentang manusia purba serta budayanya yang ditemukan di Sangiran. Diskusi menjadi semakin menarik dengan diperlihatkannya beberapa contoh temuan tengkorak manusia purba beserta budayanya.
Diskusi berlanjut dengan menyaksikan langsung storage fosil yang dimiliki BPSMP Sangiran yang menyimpan sekitar 40 ribu temuan artefak dan fosil hasil penelitian dan temuan masyarakat. Dengan menyaksikan secara langsung koleksi yang ada di storage membuka wawasan Fauzi tentang Sangiran, “Disini saya menyaksikan langsung berbagai temuan Sangiran yang menakjubkan yang membuka pengetahuan saya tentang manusia purba, saya masih awam dengan ini dan disini saya dapat penjelasan mendalam”, ungkapnya.
Koleksi yang ada di storage merupakan koleksi yang sudah dikonservasi dan didata sehingga banyak informasi yang bisa diperoleh. Temuan artefak dan fosil hasil penelitian dan temuan masyarakat dikonservasi di laboratorium, dalam kunjungan ini ditunjukkan cara kerja konservasi di laboratorium. Di laboratorium Fauzi mendapat menyaksikan langsung proses konservasi dan mendapat penjelasan tentang penanganan temuan yang sebagian besar adalah temuan masyarakat.
Perjalanan diskusi dan kemudian menyaksikan langsung koleksi yang ada di storage serta menyaksikan secara langsung proses konservasi dilaboratorium dilanjutkan dengan berkeliling museum. Pengetahuan yang siap dibagi dengan berbagai pihak yang berkepentingan guna menyebarluaskan tentang pengetahuan tentang Sangiran. (Wiwit Hermanto)