PELANGI BUDAYA SITUS SANGIRAN 16: Rumah Tradisional Sekitar Situs Sangiran

0
3410

pelangi-budaya-16-5 pelangi-budaya-16-4 pelangi-budaya-16-3 pelangi-budaya-16-2 pelangi-budaya-16-1

Indonesia memiliki beragam rumah tradisional yang unik dari setiap daerah. Di Sangiran masih banyak ditemui rumah adat limasan, dan Joglo. Di wilayah ini masih banyak terdapat rumah tradisional dengan arsitektur Jawa Tengah berbentuk limasan dengan wuwungan sebagai hiasan di puncak atapnya.

Wuwungan adalah hiasan yang terbuat dari tanah liat/terakota, maupun seng yang terletak di bagian atas atap rumah. Wuwungan berasal dari kata wuwung (Bahasa Jawa) yaitu bagian atas dari atap rumah. Bentuk wuwungan antara lain:

  1. Binatang (naga, ayam) dan manusia
  2. Gunungan, figur tokoh wayang (Kresna, Semar, Pandhawa, binatang dalam pewayangan)
  3. Ukel-ukelan, stilisasi bunga dan daun.

Wuwungan pada atap menyimbolkan rumah etnik Jawa. Wuwungan sering terdapat di bagian puncak atap serta pinggirannya. Pada pinggiran atap, bentuk wuwungan biasanya dibuat agak melengkung ke atas. Desainnya juga banyak pilihannya. Jika dulu wuwungan cenderung hanya terbuat dari tanah liat, kini materialnya sudah lebih beragam, yaitu seng ataupun logam.

Di Sangiran juga banyak ditemui rumah yang terbuat dari anyaman bambu/gedek, serta rumah yang terbuat dari papan, atau kombinasi keduanya. Namun, beberapa bangunan sudah mempunyai dinding dari batu bata dan semen. Bambu dipakai sebagai bahan dinding sekaligus rangka rumah gedek. Penggunaan bambu dalam rangka memanfaatkan potensi bambu yang ada di sekitarnya. Pada umumnya rumah yang masih “asli” berdinding kayu dan beratap limasan. (Duwiningsih)