Salah Satu Favorit Pengunjung di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan

0
459

Di Situs Sangiran, terdapat 3 jenis gajah yang pernah hidup dan berjaya di jamannya. Ketiga jenis gajah itu yaitu Mastodon, Stegodon dan Elephas. Ciri fisik yang membedakan ketiganya adalah tipe gigi dan bentuk gadingnya.

Mastodon adalah jenis gajah paling primitif di Sangiran. Gigi geraham Mastodon bertipe bunodont. Stegodon memiliki gading berbentuk membulat dan agak melengkung. Gigi Stegodon bertipe brachyodont yaitu jenis gigi yang sesuai untuk melumat dedaunan yang lembut. Elephas merupakan jenis gajah yang paling modern. Bentuk gading Elephas relatif lurus dan digunakan untuk menumbangkan pepohonan yang akar dan cabangnya menjadi makanan. Gigi Elephas bertipe hypsodont yang digunakan untuk mengunyah makanan yang keras seperti rumput kering dan biji-bijian.

Kejayaan gajah purba tersebut disajikan melalui display “Sentuh Aku” yang mengajak pengunjungnya merasakan sensasi yang tidak akan di dapat di tempat lain. Di ruang pamer 2 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Pengunjung diijinkan menyentuh agar dapat merasakan dan membuktikan bagaimana fosil itu sesungguhnya. Pada libur akhir tahun 2023, banyak pengunjung yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menyentuh dan merasakan kejayaan gajah purba yang pernah menghuni Situs Sangiran.

Libur kali ini, display “Sentuh Aku” masih menjadi favorit pengunjung guna melengkapi kunjungannya ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Ikut merasakan masa hidup gajah purba yang mampu mencapai kejayaan di situs ini. Salah satu hewan yang hidup berdampingan dengan manusia purba bertipe Homo erectus.

Fosil yang boleh di sentuh itu berupa fosil gajah purba yang terdiri dari rahang atas, paha kiri dan kanan, serta gading gajah purba. Dengan menyentuhnya, diharap dapat menambah pengalaman pengunjung akan seberapa keras fosil itu, teksturnya seperti apa dan juga mengajak pengunjung ke kehidupan gajah purba sekitar 700.000-300.000 tahun yang lalu. Dengan merasakan sensasi itu, akan mengobati rasa penasaran sehingga dapat menjadi “cerita” yang di bawa pulang. Sebuah cerita tentang sensasi yang dirasakan saat mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kehadiran fragmen-fragmen fosil gajah purba itu membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan mereka. Menunjukkan gajah sebagai hewan perkasa pada jamannya. (Wiwit Hermanto)