Peresmian Museum Gajahan Sendang Gandri dan Museum Banjarejo oleh Bupati Grobogan

0
1050
Peresmian Museum Gajahan Sendang Gandri oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni

Wilayah Kabupaten Grobogan terkenal dengan potensi wisata sejarah, salah satunya adalah banyaknya temuan fosil di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Untuk menyimpan tinggalan fosil yang memiliki nilai penting ini, didirikanlah Museum Gajahan Sendang Gandri dan Museum Banjarejo. Dua museum purbakala di Desa Banjarejo ini diresmikan oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni, Senin 15 Agustus 2022. Peresmian Museum lapangan ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Iskandar Mulia Siregar, Kepala Museum Geologi Bandung R. Isnu Hajar Sulistyawan, dan Guru Besar KK Paleontologi dan Geologi Kuarter Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim. Sedangkan, peresmian Museum Banjarejo ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita.

Kepala BPSMP Sangiran turut menandatangani prasasti peresmian Museum Gajahan Sendang Gandri

Dalam sambutannya, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menjelaskan bahwa kehadiran dua museum di Banjarejo dapat menjadi objek wisata sejarah sekaligus menarik banyak wisatawan, karena banyak ditemukan fosil di daerah ini. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, ITB, dan Pemerintah Desa Banjarejo sehingga pembangunan museum-museum di Banjarejo dapat terealisasi.

Kepala BPSMP Sangiran Iskandar Mulia Siregar dalam sambutannya mengatakan, terwujudnya Museum Gajahan Sendang Gandri tersebut merupakan hasil kolaborasi beberapa pihak, di antaranya Pemkab Grobogan, BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, dan ITB. Lebih lanjut Iskandar berharap dengan diresmikannya museum ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Penemuan fosil Gajah Purba pada tahun 2017 lalu di lokasi yang sekarang menjadi museum Gajahan, merupakan tonggak awal berdirinya museum ini.

Sebelum berdirinya museum Gajahan Sendang Gandri, dilakukan penelitian-penelitian secara berkesinambungan oleh tim BPSMP Sangiran. Penelitian ini dilakukan untuk menggali konteks dan informasi temuan fosil sehingga dapat disajikan kepada masyarakat. Menurut Wahyu Widiyanta, Pamong Budaya Ahli Muda BPSMP Sangiran yang intensif melakukan penelitian di Banjarejo, hadirnya Museum Gajahan yang merupakan kerja sama berbagai stakeholder muaranya diharapkan sampai pada pemanfaatan berbasis masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat. Terwujudnya museum ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif model pemanfaatan Cagar Budaya di daerah lain.

Penjelasan informasi tentang display museum Gajahan oleh staf BPSMP Sangiran kepada Bupati Grobogan beserta rombongan

Museum Gajahan Sendang Gandri dilengkapi panil-panil informasi yang menjelaskan tentang riwayat penemuan fosil, lini masa penelitian di lokasi temuan hingga vitrin koleksi yang juga dapat diakses bentuk 3D melalui QR Code. Pengunjung juga diperbolehkan memasuki area kotak temuan, namun dengan mematuhi aturan kunjungan serta didampingi pemandu lokal.