Sangiran 17, Sebuah Masterpiece dari Sangiran

0
2394

Sangiran 17 merupakan tengkorak lengkap manusia purba berjenis Homo erectus dan menjadi temuan penting dari Situs Sangiran. Sangiran 17 biasa disingkat S17 atau dikenal juga dengan nama Pithecanthropus VIII ditemukan pada tahun 1969 oleh pemuda setempat.

Tengkorak S17 ditemukan di Dusun Pucung, Dayu, Gondangrejo, Jawa Tengah oleh 2 orang pemuda bernama Tukimin bersama Towikromo. Mereka adalah dua orang yang menggantungkan hidup mereka dilahan pertanian yang mereka miliki.

S17 ditemukan di sebelah selatan Sungai Cemoro di Dukuh Pucung, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Replika S17 banyak dikoleksi dan dipajang di museum paleoanthropologi terkemuka di seluruh dunia dan dijadikan referensi penting untuk merekonstruksi wajah Homo erectus. Ditemukan pada endapan tanah Formasi Kabuh berusia 800.000 – 700.000 tahun silam.

Sangiran 17 atau terkenal dengan sebutan S17 hadir dalam wujud tengkorak serta bagian wajah sehingga disebut sebagai temuan Homo erectus terlengkap di Asia Tenggara. Fosil tengkorak ini adalah satu-satunya fosil Homo erectus di Asia yang memiliki “wajah” saat ditemukan. (Meilinda dkk, 2017: 29)

Temuan ini adalah temuan terbaik dari Sangiran, karena terdiri atas atap tengkorak, dasar tengkorak, dan muka yang masih terkonservasi secara baik. Fosil tengkorak ini merupakan satu-satunya fosil Homo erectus di Asia yang masih memiliki muka pada saat ditemukan.  Menurut Meilinda dkk dalam buku berjudul “Katalog Homo erectus Sangiran”, “Nilai penting temuan ini sangat besar karena S17 dijadikan acuan dalam merekontruksi wajah Homo erectus”.

Penamaan S17 sesuai nomor seri penemuan yang diberikan, temuan fosil tengkorak Homo erectus yang ke-17. S17 di temukan pada posisi di endapan pasir fluvio volkanik di Pucung dan merupakan masterpiece Homo erectus Sangiran. Replika S17 banyak dikoleksi dan dipajang di museum paleoanthropologi terkemuka di seluruh dunia dan dijadikan referensi penting untuk merekonstruksi wajah Homo erectus.

Sebuah temuan dari Sangiran, situs manusia purba yang mendunia paska diperkenalkan oleh von Koenigswald pada tahun 1930-an. Temuan oleh pemuda lokal yang tidak menyadari temuannya akan menjadi acuan bagi kemajuan pengetahuan tentang manusia purba. (Wiwit Hermanto)