Situs Sangiran sudah dikenal masyarakat sebagai situs yang menyimpan misteri kehidupan manusia purba yang hidup antara 1.5 juta hingga 250 ribu tahun yang lalu. Kisah kehidupan manusia purba yang hidup di tengah-tengah hewan purba dan berhasil menciptakan budaya. Semua itu terangkum dalam lapisan-lapisan tanah purba yang mampu mengisahkan masa lalu itu pada masyarakat sebagai ilmu pengetahuan dan juga sebagai obyek wisata.
Dengan keistimewaan tersebut, sejak 1996, Situs Sangiran diakui oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia. Sebuah kebanggaan bagi bangsa ini memiliki Situs Sangiran yang telah memberikan kontribusi lebih dari 50 % dari temuan Homo erectus dunia.
Kebanggaan akan keberadaan Situs Sangiran harus diikuti dengan peran serta masyarakat dalam upaya melestarikannya. Salah satu upaya masyarakat berperan serta untuk melestarikan Situs Sangiran dilakukan oleh sekelompok masyarakat Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka tergugah untuk berperan serta dalam upaya pelestarian Situs Sangiran dalam bidang kesenian. Dengan tari yang mengetengahkan gerak dan musik disertai rias layaknya di jaman purba menjadi ciri khas mereka. Tari yang dibawakan kelompok ini, “Menceritakan kehidupan manusia purba yang hidup di Sangiran, di awal mereka hidup mencari makan dengan berebut. Kemudian lama kelamaan mereka berpikir bahwa hal itu tidak membawa manfaat sehingga mereka bersatu untuk mencari makanan dan kemudian membagi makanan untuk dimakan bersama-sama”, jelas Warseno selaku ketua Kelompok Tari Purba.
Dari tari ini, kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa manusia diciptakan untuk hidup berkelompok. Dalam hidup berkelompok itu, manusia harus tolong menolong, tidak boleh menyakiti sesama. Manusia berkelompok karena memiliki tujuan yang sama sehingga memiliki ikatan dalam kelompok.
Itulah kisah yang diangkat kelompok ini yang terinspirasi dari kehidupan manusia purba di Sangiran. “Ini yang bisa kami beri pada Sangiran, mengambil kisah manusia purba”.
Inspirasi yang tiada henti dalam seni dan aktifitas masyarakat yang hidup di tengah Situs Sangiran. Sebuah situs yang telah menceritakan masa lalu yang di masa kini dikisahkan melalui seni tari oleh Kelompok Tari Purba. Sebuah upaya berperan serta melestarikan Situs Sangiran, dari masyarakat sebagai sumbangsih bagi pelestarian situs ini. (Wiwit Hermanto)