Pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan di Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020

0
768

Liburan Natal dan tahun baru yang bertepatan dengan libur sekolah membawa Museum Sangiran dipadati pengunjung. Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang menjadi Vicitor Centre, sesuai data, sejak tanggal 20 Desember 2019 hingga 30 Desember 2019 sudah dikunjungi lebih dari 20 ribu orang.
“Liburan akhir tahun yang bertepatan dengan liburan sekolah membuat Museum Sangiran dikunjungi lebih dari 20 ribu pengunjung. Menurut catatan kami, Museum Sangiran yang paling banyak dikunjungi adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Hal ini disebabkan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan merupakan Museum Sangiran yang banyak dikenal masyarakat. Itu terjadi karena museum tersebut merupakan museum utama di Sangiran dan juga berdiri sejak tahun 1984. Dengan kondisi jalan yang dapat dilewati kendaraan besar seperti bus, membuat para pengunjung dalam jumlah besar dapat dengan mudah mengakses museum. Misalnya rombongan anak sekolah yang berkunjung dengan bus saat melakukan studi lapangan atau kunjungan ke tempat bersejarah akan dengan mudah mengakses museum ini.
Hal ini diakui oleh Iwan, “Akses jalan menuju Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan lebih baik dibanding yang lain, ini salah satu penyebab pengunjung lebih ramai dibanding Museum Sangiran yang lain. Selain itu juga masyarakat belum banyak mengenal museum lainnya. Ke depan kami akan banyak mempromosikan Museum Sangiran lainnya melalui berbagai cara”, lanjutnya.


Dengan jumlah pengunjung yang meningkat, diharap masyarakat akan lebih mengenal Sangiran dan berbagai informasinya. Masyarakat akan lebih mengetahui bagaimana kehidupan masa lalu yang ada di Sangiran dengan berbagai keistimewaannya.
Sebuah tinggalan masa lalu yang dititipkanNya di Sangiran untuk menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum khususnya generasi muda penerus harapan bangsa. Tinggalan masa lalu itu menjadi kebanggaan bangsa, sudah selayaknya kita turut menjaganya demi melestarikan titipan anak cucu kita. (Wiwit Hermanto)