Oleh: Andi maryam, Penerjemah BPNB Sulsel
Rituppu Bulu’ Matanré Décéng Ri Sappa’ Édé na Rilolongeng
Artinya: Hanyalah dengan perjuangan berat kebaikan yang diharapkan bisa diperoleh
Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Corona menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus ini disebut-sebut bermula dari salah satu wilayah di Cina, yakni kota Wuhan. Virus yang mulai dikabarkan dan berkembang pada akhir tahun 2019 lalu, hingga kini masih terus berlanjut penyebarannya. Tidak tanggung-tanggung, ratusan ribuan orang telah menjadi korban akibat pandemi ini.
Data terkini di Indonesia telah tercatat sebanyak dua belas ribu lebih dinyatakan positif terinfeksi. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit dan akan terus bertambah jika tidak disertai dengan penanganan secara serius. Meskipun pemerintah sebagai garda terdepan dalam penanganan virus corona ini, namun tentu membutuhkan kesadaran dan dukungan penuh dari masyarakat.
Sejumlah anjuran telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi ini, seperti DI RUMAH AJA, kenakan MASKER, rutin CUCI TANGAN, hindari KERUMUNAN, dan lain sebagainya. Akan tetapi, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, terlebih yang mata pencahariannya mengharuskan ia berada di luar rumah tentu dihadapkan pada sejumlah reziko yang sangat berat. Dibutuhkan kesabaran tinggi, kedisiplinan terhadap anjuran pemerintah, dan tetap bersatu padu sesama anggota masyarakat sebagai syarat utama dalam memerangi penyebaran virus ini. Prinsip tersebut sejalan dengan ungkapan Bugis yang terdapat dalam elong bahwa “Rituppu bulu‘ matanré décéng ri sappa‘ édé na rilolongeng” (Hanyalah dengan perjuangan berat kebaikan (keselamatan) yang diharapkan bisa diperoleh).
Ungkapan Bugis dalam elong tersebut menekankan bahwa meraih kebaikan (keselamatan) memang dibutuhkan perjuangan berat. Pada situasi seperti ini, tidaklah mudah seseorang harus menetap di rumah mengerjakan semua pekerjaannya selama berhari-hari, bahkan bulanan. Seseorang pun membutuhkan aktivitas di luar rumah dan refresing di alam bebas. Namun perlu di sadari, bahwa situasi seperti ini pasti berlalu. Oleh karena itu, seyogyanya kita kembalikan pada diri kita masing-masing untuk terus patuh, bersabar, dan berdoa demi keselamatan bersama.