Pemajuan Kebudayaan
Selama bulan April – Juni 2018, BPNB sulsel mengadakan serangkaian dialog interaktif tentang pemajuan kebudayaan di media televisi dan radio. Dialog tentang pemajuan kebudayaan tersebut disiarkan secara langsung di TV Celebes; Radio Pro 1 RRI 94,4 FM; Radio Venus 97,6 FM. Tujuannya adalah untuk menjangkau lebih luas penyebarluasan informasi tentang Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 tahun 2017. Dalam upaya yang sama, BPNB Sulsel menyelenggarakan Dialog Budaya pada 3 – 5 Juli 2018 di hotel Maxone Makassar, dengan mempertemukan pemangku kepentingan bidang kebudayaan, praktisi, akademisi baik pusat maupun daerah yang ada di wilayah kerja BPNB Sulsel.
Ketua pelaksana kegiatan Drs. Abdul Azis, M.Pd, mengatakan bahwa generasi muda sekarang menghadapi tantangan globalisasi, dengan membanjirnya informasi lewat media elektronik khususnya media sosial. Nilai-nilai lokal semakin merosot dan cenderung ditinggalkan. Nilai tradisional terancam punah, bahkan bahasa lokal beberapa di antaranya telah hilang. Karenanya sosialisasi tentang pemajuan kebudayaan dalam bentuk dialog dirasa sangat penting untuk dilaksanakan agar setiap warga negara dapat berperan serta dalam memajukan objek pemajuan kebudayaan, sebagaimana yang diamanatkan undang-undang.
Untuk memaksimalkan tercapainya tujuan dialog budaya, materi yang dibahas disesuaikan dengan isu dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh generasi muda sekarang.
- Sesi Pertama bertema, “Kontuinitas Budaya Lokal dalam Ritual Keagamaan Islam”, dengan narasumber Prof. Dr. Nurul Ilmi Idrus, Ph.D dan DR. Najamuddin Nasuhan.
- Sesi Kedua bertema, “Film dan Diplomasi Kebudayaan”, dengan narasumber Dias Pradadimara, M.A, M.Sc dan Nicky Suresh
- Sesi Ketiga bertema, “Seni Pertunjukan Sulawesi Selatan di Tengah Kepungan Budaya Populer”, dengan narasumber Dr. Andi Agus Salim dan Iriani, S.Sos, M.Si
- Sesi Keempat bertema, “Manuskrip: Jalan Lain Dalam Merawat Keragaman Sejarah Dan Budaya”, dengan narasumber Drs. Muhlis Hadrawi dan Drs. Bahtiar
- Sesi Kelima bertema, “Pewarisan Pengetahuan Tradisional Dalam Kehidupan Modern”, dengan narasumber Prof. Dr. Darman Salman dan Prof. Dr. Andi Ima Kusuma, I.c., M.Pd
- Sesi Keenam bertema, “Bahasa, Folklore Kontemporer dan Model Pelestarian Sastra Lisan di Sulawesi Selatan”, dengan narasumber Dr. Ikhwan M. Said dan Drs. Abd. Rasyad, M.Pd.
Kepala BPNB Sulsesl Drs. Faisal, M.Si, dalam sambutan pembukaannya kembali mengingatkan mengenai pentingnya penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). PPKD berisikan antara lain; inventarisasi sepuluh objek pemajuan kebudayaan ditambah cagar budaya; kondisi objek pemajuan kebudayaan; kondisi sarana dan prasarananya; potensi masalahnya; serta analisis masalah-masalah yang dihadapi dalam memajukan kebudayaan. Penyusunan PPKD dilaksanakan secara berjenjang dari kabupaten/kota, ke propinsi, hingga ke pusat yang kemudian melahirkan strategi kebudayaan yang akan disahkan oleh presiden. Ini adalah wujud nyata dari perubahan paradigma penyusunan kebijakan kebudayaan, sebelumnya dari atas ke bawah menjadi dari bawah ke atas. Terakhir dia mengharapkan agar kegiatan Dialog Budaya dapat menjadi tempat pertukaran fikiran tentang bagaimana kondisi dan masalah pemajuan kebudayaan, serta bagaimana mencari solusi yang strategis dalam memajukan kebudayan.