Tiga Maestro Seni Tradisi melepas kerinduan mereka di atas panggung Gau’ Maraja. Ketiga maestro tersebut adalah; Daeng Manda Sang Maestro Tari Tradisi, Daeng Mile dan Daeng Serang, keduanya merupakan Maestro Musik Tradisi.
Setelah sekian lama, mereka kembali dipertemukan dan berkolaborasi karya di atas panggung. Usia mereka yang sudah tua; Daeng Manda 86 tahun dan Daeng Serang maupun Daeng Mile berusia 70an, tidak menjadi penghalang untuk menampilkan karya terbaik mereka.
Daeng Serang adalah yang pertama tampil di atas panggung, menabuh gendangnya sebagai ajakan agar Daeng Manda naik ke panggung. Sesaat Daeng Manda belum muncul, Daeng Serang memanggil dengan nyanyian. Para penonton yang sejak sore berdatangan di Centre Point of Indonesia untuk menyaksikan mereka, semakin bersemangat dan turut bernyanyi menyambut kedatangan Daeng Manda ke atas panggung.
Dituntun oleh cucunya, Daeng Manda naik ke atas panggung dan mengambil sikap menari seraya menyiapkan kipas dan tameng, properti menari yang biasa digunakannya. Mengingat keterbatasan fisik karena usia, Daeng Manda memilih posisi duduk untuk menari. Tak lama Daeng Manda mulai mengayunkan kipas dan badannya untuk menari. Para penonton pun merangsek mendekati panggung untuk mengabadikan momen yang sangat langka. Terlebih tatkala Daeng Mile ikut bergabung di atas panggung.
Kolaborasi ketiga maestro di atas panggung, tidak hanya menampilkan kemahiran mereka pada bidang masing-masing. Namun mereka juga menunjukkan cara mereka melepas kerinduan mereka untuk tampil bersama, dengan saling menggoda dan menyemangati untuk menaikkan tempo permainan.