Tiada Masa Depan Tanpa Hari Kemarin : Pentingnya Belajar Sejarah Untuk Memahami Masa Kini

0
3611

Penulis: Mezak Wakim, Peneliti Antropologi Budaya

Mengapa Kita Perlu Belajar Sejarah ?

Sejarahawan dunia Herodotus mengatakan  Historia Vitae Magistra “ Sejarah adalah Guru Kehidupan, demikian bunyi pepatah latin yang secara eksplisit mengemukakan tentang pentingnya keberadaan sejarah. Di sisi lain, presiden pertama Republik Indonesia Soekarno secara tegas mengatakan never leave history, “jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”.Kedua pernyataan tersebut pada dasarnya memperlihatkan betapa penting dan strategisnya keberadaan sejarah dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya keberadaan sejarah bagi perjalanan hidup manusia, tampak lebih jelas lagi dalam pernyataan keras sejarahwan Sartono Kartodirdjo yang mengatakan bahwa manusia yang kehilangan kesadaran sejarah pada dasarnya tidaklah berbeda dengan pasien di rumah sakit jiwa.  Sejarah sebagai kisah tentang perjalanan masa lampau manusia secara tidak langsung di dalamnya Tegasnya sejarah tidak hanya mampu memberi eksplanasi tetang peran manusia tetapi juga mampu memberi eksplanasi tentang peran keluarga, kerabat, suku bangsa, hingga bangsa.

Guru Besar sejarah Indonesia A. B Lapian (2011) mengingatkan kita bahwa belajar sejarah setidaknya akan mendapatkan beberapa manfaat antara lain : Pertama Sejarah sebagai pengingat. Semua rekam jejak kehidupan manusia yang berkaitan dengan kehidupan masa lalunya baik buruknya, tentu sejarahlah yang mengingatkan kita. Dalam kehidupan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah hingga mendapatkan hak yang layak sebagai sebuah negara itu pun dengan sebuah perjuangan yang cukup berat. Banyak peristiwa kelam yang di hadapi bangsa indoensia. Disini sejarah mengingatkan kita untuk tidak melupakanya dan menjadikan gambaran ini sebagai modal dasar perjuangan kita kedepan. Apalagi generasi muda yang baru memulai sebuah perjuangan. Ingat hanya dengan bambu runcing kita bangsa Indoensia dapat berjuang mempertahankan harkat dan martabat kita sebagai manusia yang layak, kesederhanaan yang memberi arti penting bagi keberlanjutan masa depan bangsa. Hal ini mesti juga di pahami oleh gerasi muda kita dalam perjuang mendapatkan keberhasilan dengan sejumlah prestasi. Kedua Sejarah sebagai  Pemersatu. Makna sejarah tidak hanya di lihat sebagai bagian masa lalu saja namun lebih dari pada itu penting juga untuk mempersatukan kita sebagai suatu bangsa. ladasan konsepnya adalah ketika kita sebagai bangsa pernah di jajah dan kita bersatu mempertahankan kedaulatan itu. Dan oleh karena kekuatan itu kita telah bersatu membentuk sebuah negara yang multikultur baik dari segi agama, budaya dan suku. Tidak ada perdebatan saat itu tentang perbedaan, karena kita memang merupakan bangsa yang saat itu mempunyai nasib yang sama. Karena itu belajar sejarah adalah kita memupuk rasa persatuan kita dalam membangun bangsa yang lebih beradab. Generasi muda juga hedaknya menghilami semangat ini dalam bersatu membangun bangsa. Tidak perlu mempersoalkan apa budayanya, agamanya dan lain sebagainya. Dan yang ketiga Sejarah sebagai Penyemangat. Sejarah pada prinsipnya  memberi pengertian utama bagi keberlangsungan manusia, artinya sejarah yang berdasarkan masa lalu akan memberi manfaat penyemangat bagi setiap orang. “belajarlah dari sejarah” ini juga merupakan semangat bangsa Indoensia dalam memahami masa lalu sebagai bagian dari menata masa depan. Orang yang dalam hidupnya pernah melakukan kesalahan juga tentu tidak akan mengulanginya lagi, karena patokanya adalah pada sejarah.

Dari Sejarah Kita Memahami Diri Sendiri

Mungkin bagi sebagai orang belajar sejarah adalah sangat membosankan, karena hanya belajar masa lalu saja. Padahal tidak ada segalanya kalau tanpa dimulai dari sejarah. Munculnya sejumlah ahli di bidang sains dan teknologi, mereka adalah tidak kurang dari pengggas sejarah dunia. Filisuf Yunani Aristoteles, Plato, Socrates dan lainya, bahkan ilmu alam sejumlah ilmu lahir dari mereka. Presiden pertama Soekarno yang merupakan seorang Insinyur di bidang sains dan teknologi juga di rekam sebagai sejarahwan Indonesia. Sehingga belajar sejarah tidak hanya berurusan dengan benda-benda “ tempo doloe” tapi juga sejarah dapat mengispirasi banyak hal yang kita akan pahami baik pada diri sendari dan orang lain. Seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. mengatakan: “Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya.” Hal ini berkaitan dengan kehidupannya yang bila tidak belajar dari masa lalunya akan mengulangi hal yang sama. Karena itu kurang apa lagi kita membicarakan manfaat belajar sejarah. Dunia mengenal Indonesia karena Maluku. Kalimat ini menandakan adanya sejumlah keunggulan Maluku sebagai daerah penghasil komoditi ternama didunia yang memberi catatan sejarah penting bagi para ekspedisi dunia seperti ; Colombus dan Vasco da Gama, yang melakukan ekspedisi pencarian The Spice Island  [kepulauan rempah-rempah] yang tersohor di dunia karena kualitas cangkih dan Pala. Dunia kemudian dikejutkan  pada  pertengahan bulan Januari 1512 oleh  Francisco Serrau ekspedisi Spanyol yang menemukan Banda Naira sebagai awal munculnya beragam ekspedisi yang dirancang para imprealis.  Sekilas gambaran ini tentu memposisikan Maluku sebagai wilayah yang begitu penting dalam panggung sejarah dunia.

Maluku ? Wow…. Aroma Cengkih dan Pala: Semua Mata tertuju

Membuka pemahaman tentang Peranan Cengkih/rempah-rempah yang di minati dunia sebagaimana di ungkapkan di atas, tentu pada bagian ini lebih spesifik menjelaskan konsep cengkih Maluku Utara yang mengiurkan para ekspeditor asing. Orientasi dagang yang di maksudkan dalam wisata internasional tersebut adalah munculnya rempah-rempah [cengkih dan pala] yang menjadi komoditi paling termahal di dunia. Catatan ini kemudian menjadi dasar mula Maluku yang di kenal dunia sebagai Spice Island [Pulau Rempah-rempah] telah melayarkan ribuan kapal karena cita rasa dan aroma cengkih dan pala.

Beberapa sumber yang di sebutkan oleh Antonio Galvao[1] bahwa yang dimaksudkan dengan rempah- rempah ialah; cengkih (Eugenia Aromatika,O.K). dan pala (Miristica fragrans), sejenis tumbuhan tropis yang di dunia yang  menurut para ahli sebelumnya hanya terdapat di kepulauan Maluku. Dinamakan rempah-rempah sebab  bunga cengkih maupun fuli pala  dalam abad ke 3 S.M sudah dipakai di Cina sebagai ramuan, obat-obatan tradisional,wewangian,rempah-rempah atau penyedap makanan. Penulis Yunani, tahun 50 S.M. menamakan cengkih itu,Carphyllum dipakai sebagai bumbu masak,dan obat – obatan dan dianggap berasal dari India. Sementara Willem dalam buku kerajaan Cina yaitu pada dynasti Hang diesebutkan cengkih dapat di jadikan sebagai bahan wewangian penting bagi para pengawal kaisar yang akan menghadap kaisar sebelumnya harus mengunyah cengkih sebagai penghilang bau mulut. Referensi-referensi ini melengkapi kepekaan dunia terhadap rempah-rempah yang memiliki nilai paling tinggi dalam pasaran perdaganagan dunia internasional. Karena nilainya kini menjadi ukiran tersendiri bagi sejarah daerah Maluku.

Orang Eropa menyebutnya “ The Oriet” yang di artikan sebagai timur dari bola dunia. Istilah oriet di mata eropa adalah bagian dari keindahan bumi yang berseri karena matahari, rempah-rempah dan burung cedrawasih. Dan bagi orang Eropa oriet menjadi wilayah paling indah di dunia.

Ada beberapa hal yang perlu di ketahui secara garis besar tentang sejarah ekspedisi yang di rancang para penguasa dunia untuk menemukan kepulauan rempah-rempah.

  1. Ekspedisi pertama yang di rancang raja Spanyol Franz Ferdinand dan Ratu Isabella adalah upaya menemukan the Spice Island [kepulauan rempah-rempah]. Untuk proyek tersebut telah di perintahkan sebuah ekspedisi pertama yang di atur oleh Colombus yang ahli navigasi untuk menangani proses ini. Namum pencariannya tidak membuahkan hasil karena Colombus hanya menemukan benua baru yang kemudian dikenal sebagai Amerika. Atau pun juga berkat ekspedisi ini Colombus mempertemukan teori baru dalam ilmu pengetahuan yang menerangkan bumi Bulat. Sehingga boleh dikatakan berkat pencarian Maluku sebagai kepulauan paling terkenal di dunia dapat membuahkan banyak manfaat sebagaimana yang di temukan Colombus. Kekeliruan Colombus menemukan Maluku dalam pelayaranya menjadi rachmat bagi bangsa-bangsa Eropa dikemudian hari. Karena benua baru (daratan Amerika) yang ditemukan itu menjadi daerah eksploitasi yang luar biasa oleh bangsa-bangsa Eropa, hingga terbentuknya negara baru Amerika Serikat tahun 1449.
  2. Ekspedisi ke dua di rancang dengan penunjukan Vasco da Gama sebagai pemimpin Armada namun tidak berhasil karena hanya mengintari tanjung harapan di benua Afrika. Kegagalan ini menandakan sebuah pengalaman yang pahit bagi raja Portogis.
  3. Dan ekspedisi ketiga dirancang setelah india jatuh ke tangan Portugis kemudian yang mengaharuskan Malaka di kuasai oleh Portugis dan memudahkan penemuan spice island . pada tahun 1512 di bawa pimpinan Francisco Serrau tiba di Banda Naira. Dalam buku harianya kami berlayar sejak 100 tahun lamanya untuk mencari kepulauan rempah-rempah dan kini telah kami temukan. Berita ini kemudian tersohor keseluruh dunia sehingga Maluku menjadi pusat pelayaran dunia.

Uraian ini setidaknya menjadi catatan tersediri yang kini penting untuk di ketahui karena sejarah bagaimana perjuangan penemuan Maluku sebagai wilayah paling di cari pada abad ke XIII sebelum masehi adalah masa emas yang melahirkan banyak keuntungan bagi dunia. Kekeliruan kompas pelayaran menuju Maluku juga ternyata menguntungkan dunia ilmu pengetahuan sebagaimana Colombus menemukan teori dunia bulat. Akan tetap sejarah penemuan kepulauan rempah-rempah kemudian menjadi malapetaka tersendiri bagi Maluku karena misi dagang yang konspiratif ternyata membawa malapeta tersendiri bagi Maluku.

Cita Rasa Yang Melayarakan Ribuan Kapal : Awal Munculnya Nama “ Maluku”

  1. Asal-Usul nama Maluku

Pada bagian ini tentu menjadi penting dibahas mengenai presepktif istilah penamaan Maluku yang di sejajarkan dengan sejarah lokal maupun nasional yang kontenya dapat mengakomodir sebuah penamaan wilayah yang tentu harus di dasarkan pada pembenaran aspek sejarah. Untuk istilah Maluku beberapa kutipan membenarkan bahwa istilah Maluku dapat di peroleh secara pasti dari wilayah Maluku Utara. Sebagai wilayah paling terkenal dengan rempah-rempah cengkih serta ketenaran kerajaan-kerajaan besar seperti Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo. Komunikasi dagang ini kemudian memberi nilai penting dalam sejarah masuknya islam di Maluku dan Maluku Utara sebagai pusat rujukan referensi. Untuk istilah Maluku sendiri baru dikenal setelah adanya kunjungan para pedagang arab, persia, gujarat dan India. Sehingga diperoleh gambaran penamaan sebagai berikut:

  1. Menurut Van Fraassen sebagaimana di kutip adnan Amal (2007) mengemukakan bahwa nama Maluku telah di catatan dalam buku Nagarakertagama (1365) sebagai “Maloko” . Ada dugaan kuat bahwa penulis buku Nagarakertagama Prapanca telah mengadopsi nama Maluku dari kebanyakan pedagang arab yang melakukan kegiatan dagang di nusantara. Sehingga munculnya istilah bendera kerajaan Ternate tertulis dengan aksara arab kalimat “Al molok Boldan Ternate” (de Clerq dalam Leirissa, 1973). Maka kata Al Molok atau al mulk yang berarti raja atau penguasa dalam bahasa Arab itu, kemudian direinterpretasi menjadi sebuah kalimat “Jaziratul zabal Muluk”  yang artinya Semenanjung gunung yang banyak raja. Interpretasi ini sudah tentu bersifat kontekstual, dalam artian didasarkan pada kondisi sosiocultural masyarakat  Maluku dan Maluku Utara dewasa ini yang banyak raja-raja kecil, yang oleh van Leur ( 1960) disebut dengan distilahkan “Dorps Republieken”.
  2. Sementara pembenaran dalam rumpun bahasa Maluku Utara oleh kronik bacan menyebutkan juga bahwa nama Maluku yang dalam bahasa Tenate “ Moloku” yang bermakna mengengam, menyatukan dan erat kaitanya dengan konfederasi empat kerajaan tradisional “Moloku Kie Raha (persatuan empat kerajaan).
  3. Versi portogis baru menyebutkan “Moluccos” setelah 1514 yang berarti banyak  pulau-pulau yang didasarkan juga pada refersi awal yang didapatkanya dari para pelancong pencari rempah-rempah. Sementara Spanyol tetap menyebutkanya dengan nama permenen Maluku yang tiba kemudian pada tahun 1521. Sementara versi belanda jangkauan istilah Maluku yang dipakai oleh VOC disesuaikan dengan perkembangan kekuasaan politik mereka. Pada tahun 1683, ketika Kerajaan Ternate dijadikan sebagai “leenstaat” (vazal) dari VOC dan beberapa kerajaan lainnya di Maluku, maka untuk kepentingan perdagangan dan campur tangannya, VOC membentuk suatu badan administrasi yang dinamakan “Gouvernement der Molukken” yang berpusat di pulau Ternate. Akan tetapi penggunan nama Maluku seringkali versi penamaan menurut pedagang arab yang dipergunakan disesuaikan dengan tingkat sosialitas dengan masyarakat pribumi di Maluku Utara.

Penutup

Memahami sejarah dan budaya orang Maluku Utara merupakan suatu hal yang mendasar bagi sejarah munculnya kebudayaan orang Maluku karena pengaruh adanya cengkih dan pala. Namun sejarah tinggal sejarah artinya sejarah hanya masa lalu yang dipahami untuk sekedar di kenang padahal banyak manfaat yang kita pelajari dari sejarah. Ruang antropologi dan disiplin ilmu lainya juga di mulai dari sejarah. Hal ini pantas oleh Hedorotus Sejarah adalah “ Guru Kehidupan”. Mau maju, mau berhasil itupun harus belajar dari masa lalu. Dengan demikian lengkalah sudah penderitaan bangsa ini kalau saja selalu melupakan sejarahnya sendiri.

Acuan Bacaan

Adnan Amal 2010,  Kepulauan Rempah-Rempah : Perjalanan Sejarah Maluku Utara : Jakarta, PT Gramedia

 Mezak Wakim 2011 Banda Naira Dalam Perspektif Sejarah BPSNT Ambon

2009 Mengenal Benteng dan Monumen Sejarah di Pulau Ambon BPSNT Ambon

Jack Tuner 2005 Sejarah Rempah Dari Erotisme Sampai Impelisme Komunitas Bambu :Jakarta

Irza Aryata Jafar 2007 Jejak Portogis di Maluku Utara Penerbit Ombak Jogjakarta Van Hoevell 2014 Sejarah Kepulauan Maluku: Kisah Kedatangan Orang Eropa Hingg Monopoli Perdagangan Rempah Penerbit Ombak

Kapten Ketujuh yang di tunjuk raja portogis ke Maluku