Permainan Tembak-Tembak

0
8452

Tembak-tembak merupakan permainan tradisional yang sudah lama dikenal dikalangan masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di daerah perkotaan permainan Tembak-tembak tampaknya sudah lebih moderen dibandingkan daerah pedesaan. Di kota anak-anak bermain Perang-perangan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu menggunakan permainan buatan pabrik atau elektronik. Meski secara pelan alat permainan tersebut kini sudah mulai merambah ke daerah pedesaan. Barang tersebut tidak hanya dijual warung atau toko yang ada di wilayah tersebut tetapi sering kali para pedagang mainan menjajakan dagangannya di halaman sekolah.

Keberadaan permainan Tembak-tembak tampaknya mulai dikenal setelah masyarakat mengenal jenis senjata api (senapan). Dengan lain kata, pada saat masyarakat masih menggunakan senjata perang tradisional seperti keris, tombak, panah, parang, bambu runcing dan sejenisnya permainan Tembak-tembak belum dikenal. Hal ini dapat diketahui dari cara bermain anak-anak meniru para prajurit saat menggunakan senapan dan saat senjata tersebut mengeluarkan bunyi dor. Walaupun keberadaan permainan itu dapat diperkirakan, tetapi secara pasti kapan mulai ada dan siapa yang mengawali atau menciptakan permainan tersebut sampai kini belum ditemukan.

Waktu Permainan

Pada prinsipnya permainan Tembak-tembak dapat dilakukan setiap saat. Artinya permainan tersebut dapat dilakukan di waktu siang, sore, atau bahkan malam hari disaat tidak ada kegiatan lain. Namun demikian, dari data yang diperoleh diketahui bahwa permainan Tembak-tembak ini dilakukan anak-anak pada siang hari. Hal ini tampak berkaitan dengan factor keselamatan dari para pelakunya. Sebab mereka harus bersembunyi dan sekali-kali terlihat lawan, sehingga terkesan seperti perang gerilya.

Tempat Permainan

Tempat atau arena yang dibutuhkan dalam permainan Tembak-tembak berbeda dengan permainan lainnya yang seolah membutuhkan tempat khusus. Dalam permainan ini arena yang dibutuhkan adalah arena yang banyak memiliki tempat yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Hal ini disebabkan dalam permainan Tembak-tembak, anak-anak meniru strategi perang militer yaitu tembak dan bersembunyi. Jadi permainan ini tidak membutuhkan tanah lapang, tetapi tempat bersembunyi supaya tidak menembak atau ketahuan musuh. Dalam permainan ini sudah mulai tampak adanya adu strategi untuk mengalahkan lawan.

Peralatan Permainan

Seperti halnya permainan-permainan tradisional lainnya, permainan Tembak-tembak juga menggunakan alat yang cukup sederhana. Sebelumnya bermain anak-anak biasanya akan membuat  alat atau senapan terlebih dahulu. Benda yang dibutuhkan untuk membuat senapan yaitu bambu kecil, gaba-gaba atau pelapah daun pisang. Alat-alat tersebut cukup mudah dicari di lingkungan pedesaan. Alat utama dalam permainan Tembak-tembak adalah senjata/senapan. Alat tersebut selalu dibawah oleh para  peserta sampai permainan itu selesai.

Peserta Permainan

Peserta permainan Tembak-tembak tidak dibatasi, artinya siapa saja boleh ikut bermain bersama. Permainan ini bersifat kolompok dan paling sedikit adalah dua orang anak. Meski tidak ada larangan bagi anak perempuan untuk ikut dalam permainan Tembak-tembak, namun pada kenyataannya banyak yang melakukan permainan ini adalah anak laki-laki. Pelaku pemaianan ini umumnya usia sekolah dasar yaitu usia 7 sampai dengan 17 tahun. Anak usia tersebut balum begitu terberani, baik yang berkaitan dengan sekolah maupun perkerjaan sehingga cukup banyak waktu untuk bermain.

Jalannya Permainan

  1. Persiapan

Sebelum melakukan pemainan Tembak-tembak terlebih dahulu mereka menyiapkan alatnya senapan, yang merupakan biasanya merupakan hasil buatan sendiri. Untuk itu mereka terlebih dahulu mengadakan kesepakatan mengenai bahan yang akan digunakan untuk membuat senapan. Jika telah ada kesepakatan memakai senjata mereka akan mempersiapkan pisau yang cukup tajam dan kemudian mencari bambu kecil, gaba-gaba atau pelepah pisang. Alat tersebut selanjutnya dipotong sepanjang satu ruas dan di rakit semirip senjata/senapan.

Bila senapan dibuat dari bahan pelepah daun pisang cara membuatnya lebih mudah dan lebih sederhana. Mereka tinggal mencari pelepah daun pisang yang sudah cukup tua. Selanjutnya pelepah daun pisang tersebut dengan menggunakan pisau, dibentuk menyerupai senapan yang dipakai anak dan kebanyakan alat ini tidak membutuhkan peluru. Untuk bermain para pelaku dituntut harus banyak bersuara “dor” bila menembak lawan.

Setelah peralatan yang dibutuhkan tersedia, mereka lalu membentuk dua kelempok yang akan saling berlawanan dengan cara pingsut. Anak-anak yang pingsutnya menang berkumpul menjadi satu kelompok. Begitu pula anak-anak yang pingsutnya kalah menjadi satu kelompok. Selanjutnya setiap kelompok berkumpul untuk menyusun strategi dalam menghadapi lawan. Undian tersebut tidak mempengaruhi siapa yang menembak terlebih dahulu, tetapi semata-mata hanya untuk memudahkan dalam pernainan tersebut.

2. Aturan Permainan

Permainan Tembak-tembak mempunyai aturan yang harus dipatuhi oleh para peserta, antara lain:

(1). Pemain harus memiliki alat ( senapan ) sendiri.

(2). Jika terkena tembakan dianggap mati.

(3). Pelaku permainan harus bersembunyi.

(4). Tidak boleh menembak kawan.

(5). Tidak boleh menyakiti lawan

(6). Jika permainan si penembak harus berkata “dor”.

(8). Siapa menembakan lawan terlebih dahulu dan kena sasaran dianggap mati.

  • Pelaksanaan Permainan

     Setelah persiapan selesai, semua anak sudah membawa senapan, mereka lalu membentuk kelompok dengan cara pingsut. Dalam pernaian ini tidak ada persyaratan kondisi fikik harus seimbang. Namun yang dibutuhkan dalam permaianan ini adalah kegesitan dari para pemain. Jadi ada kemungkinan anak yang besar fisiknya akan sering terkena sasaran tembak, karena sulit bersembunyi.

     Setelah pembagian kelompok selesai, mereka kemudian saling bersembunyi dan setiap saat harus mengelabuhi lawan. Kadang-kadang anggota kelompok harus berpindah tempat persembunyian dan berganti baju, dengan tujuan mendekati lawan sehingga mudah untuk menembak. Bila tebakannya mengenai sasaran, contohnya  menembak sambil meneriakan nama diakhiri/diawali kata “dor (nama lawan)” lawannya dianggap mati.. Jika semuanya tertangkap permainan pun selesai. Dalam permainan Tembak-tembak tidak ada sangsi apapun bagi kelompok yang kalah. Bagi yang menang, mereka hanya merasa puas dan gembira bila dapat mengalahkan lawannya.

Fungsi Pemainan

        Permainan Tembak-tembak, merupakan permainan anak-anak yang menirukan peperangan ala militer jaman sekarang, setelah mengenal senapan. Mereka saling tembak seperti halnya saat militer sedang perang. Permainan ini melatih anak-anak untuk bisa menyusun strategi atau siasat bagaiman cara mengalahkan lawan. Permainan Tembak-tembak ini juga menumbuhkan sifat patrioti atau kepahlawanan, berjuang mempertahankan diri dari lawannya.