Ambon– Pameran Bersama UPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sekaligus Peluncuran Pembangunan Jaringan Pendidikan Berbasis IT dilaksanakan selama 4 hari sampai dengan tanggal 09 November 2018 di kota Ambon berpusat di tribun Lapangan Merdeka. Sebagai bentuk pendukungan Ambon sebagai Kota Musik, Museum Perumusan Naskah Proklamasi melaksanakan salah satu Platform Indonesiana bekerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, Balai Arkeologi Maluku dan Museum Negeri Siwalima dengan mengusung tema : Museum dan Kebudayaan. Pameran ini dibuka langsung oleh Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaf dan dihadiri oleh SKPD terkait dan sekolah-sekolah yang ada di kota Ambon mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Pameran ini tidak hanya untuk kalangan pelajar namun dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya.
Pada Pameran Bersama ini, Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku memamerkan data-data budaya alat musik tradisional Maluku . Sementara Museum Perumusan Naskah Proklamasi memamerkan koleksiperistiwa sekitar proklamasi, koran kuno semasa pendudukan Jepang dan koleksi pribadi Tokoh Johanes Latuharhary yang merupakan Gubernur Pertama Provinsi Maluku, sekaligus memperkenalkan teknologi berbasis IT yakni aplikasi digital SIJI yang dapat memberikan visualisasi benda-benda koleksi museum berupa foto, video maupun audio. Pengunjung harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi melalui gawai dan mengarahkan gawai ke terminal kode yang telah tersedia di poster. Balai Arkeologi Maluku menampilkan hasil-hasil penelitian arkeologi. Museum Negeri Siwalima menampilkan koleksi pendudukan Jepang berupa Samurai dan parang dari Buru Selatan, dan beberapa koleksi semasa pendudukan Belanda serta koleksi alat musik tradisional Maluku.
Pameran ini disasarkan pada guru dan pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas se-kota Ambon. Dengan tujuan menanamkan nilai dan arti penting dari sebuah perjuangan bangsa dalam mencapai proklamasi kemerdekaan serta menumbuhkan identitas budaya orang Maluku sehingga menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, dan menguatkan karakter bangsa. Pameran Bersama ini juga sekaligus sebagai ajang penyebarluasan informasi museum, sejarah perjuangan, dan budaya bangsa. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap transparansi pengelolaan informasi sekolah. Guru dan pelajar hingga masyarakat kota Ambon sangat antusias memadati stand Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku karena mereka tidak hanya mendapatkan informasi budaya seputar musik tradisional melalui buku, poster dan wawancara langsung dengan peneliti BPNB Maluku, yang menarik adalah mereka dapat berfoto di stand BPNB Maluku dengan tema bambu yang instagramable.