Ambon – Negeri Rutong terletak di kawasan Teluk Ambon Baguala yang merupakan salah satu negeri dalam wilayah Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon. Negeri Rutong merupakan daerah pesisir pantai yang berdaratan rendah, agak berbukit hingga bergunung. Negeri ini dikenal sebagai negeri tua dengan sebutan “Nuru Aman Mena Muri” yang artinya negeri yang aman di bagian depan dan belakang. Masyarakat Rutong sangat terbuka dengan orang-orang dari luar sehingga setiap orang yang datang ke Rutong, merasa nyaman dan diterima.
Tak bisa disangkal bahwa pengaruh kebudayaan bangsa-bangsa Eropa yang menjajajah Maluku sangat kuat dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Maluku yang nampak dalam tari-tariannya seperti tari Katreji, Orlapei, dan masih banyak lainnya. Dari negeri ini pula lahir sebuah tarian kreasi baru hasil akulturasi budaya Eropa dengan budaya lokal, yakni Dansa Tali.
Dansa Tali merujuk pada kata dansa dan tali, kata dansa dalam bahsa Inggris dance berarti menari dan tali yaitu sebuah benda yang berfungsi untuk mengikat sesuatu. Sehingga jelas bahwa dansa tali adalah sebuah tarian atau gerakanyang dilakukan secara berpasangan sebanyak 8 pasang laki-laki dan perempuan dengan menggunakan tali sebagai kelengkapan tari.
Dalam pementasan tarian dansa tali dipimpin oleh seorang pemandu dengan menggunakan lefrit sebagai alat bantu dalam memberi komando kepada para penari. Pemandu ini sebagai wasit yang menjaga para penari agar tidak salah dalam gerakan. Dalam setiap pergantian gerakan dan formasi ditandai dengan bunyi lefrit oleh pemimpin. Selain lefrit, irama musik juga berfungsi dalam pergantian gerakan. Dahulu, tarian dansa tali ini diiringi oleh suling bambu yang dimainkan oleh paduan suling namun sekarang musik pengiring telah diganti dengan menggunakan alat musik kibor atau rekaman musik yang telah diseting terlebih dahulu agar lebih efektif dan mudah dalam segala kondisi. Tarian dansa tali ini bertemakan suasana gembira dan penuh semangat yang nampak dalam gerak tubuh, gerak tangan, gerak kaki dan ekspresi wajah.
Gerak penari bertumpu pada sebuah tali yang diikat di atas pada sebuah tiang yang telah disiapkan. Para penari berkoordinasi dan saling memperhatikan pasangan lainnya agar tidak salah dalam membuat simpul tali. Jika penari salah dalam mengikuti petunjuk pemandu serta tidak memperhatikan pasangan lainnya maka simpul bisa salah. Jika salah maka dalam proses membuka tali tentu akan salah pula, tali tidak dapat terbuka sampai ke atas.
Dansa tali ini dipentaskan sepanjang acara pesta adat di negeri Rutong sejak tahun awal diciptakan dan dilaksanakan di lapangan yang luas atau di dalam gedung yang besar.Busana dan tata rias pun tak kalah penting karena memberi sentuhan nilai estetis tarian. Busana yang dikenakan oleh pria yaitu kebaya dansa berwarna merah atau merah muda dan celana anjang berwarna putih. Sementara wanita mengenakan kebaya putih dan kebaya putih lengan panjang dan kain berwarna merah atau merah muda.
Tarian dansa tali ini sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan dalam tradisi dan budaya masyarakat Kota Ambon lebih khusus masyarakat negeri Rutong. Proses pelestarian tarian dansa tali ini harus mulai dilakukan sejak dini kepada generasi muda sehingga semua golongan masyarakat mulai dari orang tua, anak muda bahkan sampai pada anak-anak usia sekolah dasar, untuk mendukung proses revolusi mental kepada masyarakat, membangun dan membentuk karakter bangsa khususnya generasi muda. (Penulis: Tim Perekaman WBTB Dansa Tali Tahun 2016)