Penulis : Muhammad Sulkan Hadi, SE – Pamong Budaya Pertama
Di Maluku utara mempunyai satu minuman yang cocok di santap saat cuaca sedang dingin, yakni air guraka. Minuman ini berbahan dasar guraka (sebutan orang ternate) atau jahe. Sepintas memang mirip bandrek (di jawa barat) atau saraba (di Sulawesi selatan). Tak jarang para penikmat minuman ini datang memesan air guraka karena merasa kurang enak badan. Air guraka ini dapat menambah stamina di saat badan-badan mereka merasa lemas dan juga batuk-batuk.
Dalam catatan sejarahnya memang air guraka di ternate ini tidak terlepas dari tradisi budaya masyarakat yang telah berlaku ketika zaman itu. Konon air guraka ini merupakan suguhan minuman sultan dan para pembesar dilingkungan kedaton ternate. Bahkan tamu-tamu sultan dari berbagai kalangan atau bahkan yang dari Negara asing pun ikut menikmatinya. Dari situlah air guraka ini memberikan kesan tersendiri sajian kuliner minuman ini. Sehingga tanpa disadari sajian kuliner seperti minuman ini akan berkembang dengan sedirinya dikalangan masyarakat ternate. Bahan Minuman khas Maluku utara ini di buat dengan berbahan dasar guraka (Air Rebusan Jahe), gula merah, serta tambahan daun pandan dan kayu manis. Tak jarang minuman ini lebih nikmat di tambah kandungan susu kental.
