Penulis: Piter A. Syaranamual, S.Sos – Pamong Budaya Ahli Pertama
Tari Lenso muncul sejak bangsa protugis datang ke Maluku pada tahun 1513. Pada awalnya, ini tarian adalah bangsa protugis. Kata “Lenso” berasal dari bahasa protugis yang artinya sapu tangan. Adapu sapu tangan yang di gunakan umumnya putih atau merah seperti bendera Indonesia. Tarian Lenso justru semakin membudayakan ketika penjajahan protugis telah usai dan di gantikan dengan bangsa blanda. Dalam era kolonial Belanda, tari ini sering di sajikan ketika perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Tari Lenso bermakna unkapan selamat datang dan rasa gembira dari masyarakat karena kedtangan tamu. Makana ini terlihat dari ekspresi dan gerakan tarinya yang lemah lembut.Tarian ini melambangkan keksantunan, rasa hormat, dan penerimaan kasi sayang yang tulus. Tari Lenso bertema pergaulan yang berfungsi sebagai perekat persaudaraan dan kekerabatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Gerakanya sederhana dan mudah sehingga siapa saja biasniku menarikan tarian ini.
Pada masa pemerintahan soekarno, tari ini merupakan tari popular dan selalu di peragakan presiden soekarno dalam berkun jung ke Maluku. Hal ini membuat presiden Soekarno mengaruskan pertemuan-pertemuan kenegaraan dalam penyamputan tamu mempergerakan tari Lenso.
Tari Lenso muncul sejak bangsa Portugis datang ke Maluku pada tahun 1513. Pada awalnya, ini tarian adalah bangsa Portugis. Kata “Lenso” berasal dari bahasa Portugis yang artinya sapu tangan. Adapun sapu tangan yang digunakan umumnya putih atau merah seperti bendera Indonesia. Tarian Lenso justru semakin membudaya ketika penjajahan Portugis telah usai dan digantikan dengan bangsa Belanda. Dalam era kolonial Belanda, tari ini sering disajikan ketika perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Tari Lenso bermakna ungkapan selamat datang dan rasa gembira dari masyarakat karena kedatangan tamu. Makna ini terlihat dari ekspresi dan gerakan tarinya yang lemah lembut.Tarian ini melambangkan kesantunan, rasa hormat, dan penerimaan kasih sayang yang tulus. Tari Lenso bertema pergaulan yang berfungsi sebagai perekat persaudaraan dan kekerabatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Gerakannya sederhana dan mudah sehingga siapa saja bisa ikut menarikan tarian ini.