Musik Tradisional; Kriteria Ambon Menjadi Kota Musik Dunia

0
17296

Ambon mencanangkan diri sebagai kota musik dunia versi UNESCO didasari atas identitas orang Ambon yang dikenal dengan suara yang bagus. Ambon dipilih sebagai kota musik dunia selanjutnya pada tahun ini, tahun 2019 karena adanya DNA atau kodrat dari identitas diri yang sudah ada sejak lahir dan perlu dikembangkan. Untuk menjadi kota musik dunia, Ambon perlu menjadikan diri sebagai kota kreatif terlebih dahulu, maka itu pemerintah kota Ambon telah bekerja sama dengan kota Bandung dan Pekalongan yang sudah terlebih dahulu menjadi kota kreatif versi UNESCO. Selain itu, untuk menjadi kota musik dunia, diperlukan beberapa kriteria. Pada tanggal 10 Juli 2017, penyuluhan tempat di Universitas Pattimura yang akan dibangun sebuah studio rekaman musik modern dan musik etnik bernuansa islamic dan tradisional di IAIN Ambon.

Musik tradisional merupakan salah satu kriteria yang mendukung kota Ambon menjadi kota musik dunia versi UNESCO pada tahun 2019 ini. Ada banyak potensi anak-anak remaja kota Ambon yang memiliki minat dan bakat dalam menyalurkan potensi yang dimiliki sekaligus mendukung kota Ambon menjadi kota musik dunia. Pengenalan alat musik tradisional yang ada di Maluku sangat memberikan dampak yang positif dalam melestarikan budaya sekaligus mengajarkan hal yang lebih bermanfaat dibandingkan permainan game online yang berdampak pada kondisi fisik maupun psikis dari orang dewasa bahkan anak-anak. Berikut alat musik tradisional Maluku;

Alat musik tradisional Tahuri

Tahuri adalah salah satu alat musik tiup yang terbuat dari kulit kerang yang biasa dipakai dalam kegiatan Ritual Adat, Upacara Panas Pela dan Gandong, Upacara Sasi laut dan darat, saat melakukan perang ataupun mengumpulkan masyarakat karena sesuatu maksud.

Alat musik tradisional Floit

Floit atau suling bambu adalah salah satu alat musik tradisional yang terbuat dari Bambu yang dimainkan dengan cara ditiup. Floit memiliki beberapa warna suara, yaitu sopran, alto, tenor dan bass yang dimainkan oleh lebih dari 30 orang. Biasa dipakai sebagai pengiring orkes, resepsi atau pengiring lagu gerejawi.

 

Alat musik tradisional Ukulele

Ukulele adalah alat musik tradisional yang terbuat dari tempurung kelapa, kayu dan senar. Ukulele berbentuk kecil kurang lebih 40-50cm yang dimainkan sama seperti gitar. Ukulele biasa dimainkan di pinggir pantai di kala senja mulai tiba. Ukulele berfungsi sebagai pengiring musik Hawaiian.

Alat musik tradisional Totobuang

Totobuang juga adalah alat musik yang terbuat dari kuningan yang dimainkan dengan cara dipukul. Totobuang berasal dari kata tetabuhan yang dalam terminologi bahasa Jawa berarti bermain Gamelan. Genre music ini terdiri dari gong atau Bahasa Melayu Ambon disebut “totobuang” yang ditata secara diatonic scale, berjumlah 12-14 buah. Selain gong terdapat juga minimal 4 buah tifa, yaitu tifa fikir, tifa fasa, tifa potong dan tifa bass. Masing-masing memiliki nada ritme sendiri. Empat pola ritme pokok itu dapat dikembangkan menjadi beberapa ritme lain, tergantung kualitas pemain. Dalam perangkat music ini leluhur Maluku dapat menggabungkan tiga kebudayaan besar dunia seperti gong dari Birma, tifa Indo Cina Kuno dan tangga nada diatonikdari Eropa. Totobuang biasa dimainkan pada acara penyambutan tamu, pengiring pengantin.

Alat musik tradisional Rumba

Rumba adalah sebuah alat musik tradisional yang digolongkan dalam jenis perkusi. Rumba merupakan alat musik khas Cuba, dibawa ke Ambon oleh pedagang Spanyol atau Portugis yang dimainkan dengan cara digoyangkan mengikuti irama. Rumba dibuat dari tempurung kelapa yang berisi pasir kasar atau kerikil dan diberi pegangan dari kayu. Rumba biasa dimainkan berpasangan dengan musik Hawaiian.

Alat musik tradisional Tifa

Tifa dalah sebuah alat musik tradisional yang dimainan dengan cara dipukul. Tifa terbuat dari kayu, rotan dan kulit binatang. Model tifa berbentuk bulat dengan anyaman ikatan tali rotan serta bidang pukul terbuat dari kulit binatang. Tifa bukan hanya digunakan sebagai komponen musik totobuang, tetapi tifa juga biasa digunakan dalam pertandingan Perahu Belang Arumbai yang bertujuan untuk memberikan semangat kepada pendayung. Tifa dimainkan dengan tongkat pemukul dari gaba-gaba (pelepah dahan sagu).

Alat musik tradisional Hawaiian

Hawaiaan adalah music yang terbuat dari kayu dan logam. Hawaian termasuk alat musik non tradisional yang terbuat dari kayu dan menggunakan aliran listrik sehingga fungsinya sama dengan gitar listrik. Alat musik ini mempunyai 8 dawai kawat. Cara membunyikan dawainya harus ditekan menggunakan alat khusus yang terbuat dari pelat besi dan kaca sebesar 6 M. Perangkat musik hawaian terdiri dari hawaian, gitar, ukulele, rumba dan tifa. Pada perkembangannya saat ini, music hawaian dikreasikan dengan tambahan alat musik gitar bass listrik.