AMBON – Dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap nilai budaya dan sejarah, Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku tahun 2018 telah menyusun program kerja diantaranya 23 kegiatan internalisasi nilai budaya di wilayah kerja Maluku dan Maluku Utara . Sesuai dengan tugas dan tanggungjawab BPNB Maluku untuk melaksanakan pelestarian terhadap aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman dan kesejarahan di wilayah kerjanya dengan melakukan pengembangan terhadap aspek-aspek tersebut sekaligus penyebarluasan informasi dalam kurun waktu satu tahun.
Beberapa kegiatan Internalisasi Nilai Budaya pada tahun 2018 diantaranya merupakan program rutin seperti Jejak Tradisi Daerah yang akan dilaksanakan di Saparua, Lawatan Sejarah Daerah Maluku di Namrole dan Maluku Utara di Pulau Bacan, Dialog Budaya dan Kemah Budaya serta kegiatan Karnaval Budaya yang direncanakan akan mendukung kegiatan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku. Selain kegiatan rutin, ada beberapa program baru yang akan dilaksanakan di tahun anggaran 2018 ini yaitu kegiatan Belajar Bersama Pelestari Tradisi dan kegiatan Belajar Bersama Maestro Musik Tradisional (BBM) yang sudah berjalan sejak tahun 2017. Kegiatan BBM melibatkan para pelajar terpilih dengan bakat dan minat di bidang musik.
Kegiatan rutin lain yang juga merupakan kegiatan utama BPNB Maluku yaitu festival kesenian dan pemutaran film-film sejarah dan budaya akan turut digelar di beberapa wilayah. Festival kesenian memberikan ruang kepada komunitas-komunitas budaya dan para pelaku budaya untuk mengekspresikan sekaligus mengekspos kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas. Selain itu festival permainan tradisional anak di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Pameran Sejarah dan Budaya di kota Ambon, serta Pameran Sejarah di Raja Ampat akan terealisasi dalam tahun anggaran 2018. Keseluruhan kegiatan meliputi dua wilayah kerja BPNB Maluku.
Mengawali seluruh rangkaian program kerja di tahun 2018, BPNB Maluku terlebih dahulu akan menyelenggarakan Sarasehan Budaya yang tidak hanya digelar di Maluku, namun juga di wilayah kerja Maluku Utara sebagai pertemuan atau rapat koordinasi awal antar pengambil kebijakan, stakeholder, pelaku/komunitas budaya dalam mensinergikan program pelestarian kebudayaan baik pusat maupun daerah. Penyusunan program kegiatan tahun 2018 ini sebagai implementasi akan tanggungjawab menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan di Maluku dan Maluku Utara.