Ambon- Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku menyelenggarakan Kemah Budaya Daerah Maluku 2017 selama 3 hari mulai tanggal 22-24 November 2017 di Bumi Perkemahan Lorihua Suli. Kegiatan yang melibatkan siswa- siswi terbaik dari SMU, SMK dan Madrasah Aliyah anggota pramuka penegak, anggota saka pramuka, kwarcab daerah Maluku, mengusung Tema Sentral “Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka” dengan Sub Tema “ Memajukan Kebudayaan Lokal Mewariskan yang terbaik bagi bangsa”. Tema dan Sub Tema ini memiliki keterkaitan secara substansial di mana Jejak Peradaban masyarakat Tradisional di Maluku tidak terlepas dari pelestarian dan pemahamanya oleh generasi muda. Tantangan terbesar adalah bagaimana generasi muda mampu menggali dan mengenal lebih dekat kebudayaannya sendiri. Melalui Gerakan Pramuka karakter generasi muda dibina secara konprehensif. Kegiatan Kemah Budaya dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap cinta terhadap kebudayaan di daerah Maluku bagi generasi muda anggota pramuka penegak sebagai bentuk dari pembinaan karakter.
Lebih lanjut tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan kemah budaya ini antara lain untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkenalkan budaya lokal Maluku kepada generasi muda melalui Gerakan Pramuka khususnya pramuka penegak, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda anggota pramuka penegak budaya lokal serta melestarikannya sekaligus dapat meningkatkan pemahaman tentang cinta budaya lokal.
Hari pertama pelaksanaan Kemah Budaya ini, para peserta terlihat sangat antusias berdialog dengan narasumber Kepala BPNB Maluku, Drs. Rusli Manorek yang menyampaikan materi pengenalan Saka Widya Budaya Bakti dan dilanjutkan dengan materi terkait Pendidikan Karakter yang dibawakan secara santai dan lugas oleh salah satu peneliti Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, Mezak Wakim, S.Pd. Tidak hanya itu, para peserta juga melakukan kunjungan ke Baileo Negeri Alang, Kecamatan Leihitu Barat untuk melihat dan mengenal langsung lebih dekat Baileo serta melakukan tanya-jawab dengan pemuka adat Negeri setempat terkait sejarah dan nilai-nilai dari Baileo Negeri Alang, Kecamatan Leihitu Barat. Setelah itu para peserta juga diajak berwisata budaya ke Negeri Larike untuk melihat langsung pembuatan makanan tradisional Maluku, yakni sagu yang diolah menggunakan alat-alat tradisional.
Selanjutnya kegiatan Kemah Budaya di hari Kedua dilaksanakan di Pantai Liang. Disana peserta dibagi menjadi 6 kelompok Saka, mereka bersama-sama memainkan “Asen” permainan tradisional. Melalui permainan ini peserta dilatih ketelitiannya dalam melihat setiap kesempatan memasuki garis lawan, dilatih kekompakan dan kebersamaan bersama teman-teman sekelompok. Setelah itu peserta membuat hasil laporan selama mengikuti kegiatan Kemah Budaya Tahun 2017 kemudian berdialog dengan peserta dari kelompok lain di Bumi Perkemahan Lorihua, Suli. Kegiatan ditutup dengan upacara api unggun yang dipimpin langsung oleh perwakilan Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku. Tidak hanya itu dalam acara penutupan para peserta juga menampilkan kemampuan mereka dalam bidang seni, bermain musik, bernyanyi, membaca puisi dan menarikan tari tradisional.