Upacara Batimbang dalam Suku Banjar di Tungkal Ilir

0
943

Upacara adat batimbang merupakan salah satu upacara siklus hidup yang dilaksanakan Etnik Banjar yang bermukim di Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Tujuannya untuk mencari keselamatan dalam hidup dan menjauhkan malapetaka. Pembukaan acara dimulai dengan puji-pujian kepada Allah SWT dan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditutup dengan membaca doa
selamat dan doa tolak bala.

Orang Banjar menilai bulan Safar mempunyai pengaruh buruk terhadap perilaku dan watak seseorang yang terlahir di bulan ini. Jika seseorang dilahirkan di bulan Safar, orang itu diyakini akan memiliki tabiat yang buruk. Keluarga anak tersebut terutama ibu bapaknya perlu melakukan upacara ritual batimbang untuk menghilangkan tabiat buruk itu, jika tidak, kehidupannya akan menjadi susah di kemudian hari.

Upacara adat batimbang berarti ditimbang. Ditimbang agar terjadi keseimbangan dan cukup. Artinya setiap anak yang lahir di bulan safar ditimbang agara anak tersebut tumbuh dan berkembang sebagimana harapan orang tua menjadi anak yang taat kepada agama dan orang tua. Dalam kepercayaan urang Banjar anak yang lahir di bulan Safar akan bebal, keras kepala atau kurang akal (tidak mau menerima/mendengar nasihat orang lain). Batimbang dapat juga berarti dipulihkan keseimbangannya atau dikembalikan dari keadaan yang kurang baik. Inti upacara ini adalah menolak bala bencana yang bisa saja menimpa pada diri seseorang karena dilahirkan di bulan naas, bulan yang dianggap kurang baik yang dapat menyebabkan bencana.

Upacara ini dilaksanakan dengan Nyalamat atau upacara selamatan merupakan konsep universal yang di setiap tempat ada dengan nama yang berbeda. Nyalamat juga suatu bentuk acara syukuran dengan mengundang para kerabat dan tetangga. Dalam praktikya, nyalamat merupakan sebuah acara perjamuan makan dan berkumpul, dengan tujuan meminta kelancaran.

Sumber: M. Syahran Jailani dan Nurhasanah, Makna Upacara Batimbang Dalam Tradisi Masyarakat Suku Banjar Kuala Tungkal, Provinsi Jambi.
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora,2018.