Seni Bela Diri Pencak Silat ini bukan lah merupakan budaya turun menurun, seni bela diri ini berasal dari Taluk Kuantan, Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang dibawa oleh perantau ke Anambas. Dengan tradisi dan Budaya Minangkabau, silat terus berkembang dan menjadi satu kesenian yang menjalin silahturahmi ditengah-tengah masyarakat pada setiap desa yang ada di Anambas ini.
Dengan gaya bekelak kelik santun diarena pertarungan, itu lah yang menjadi salah satu gaya yang ditampilkan oleh pendekar silat ini. Disamping melindungi diri juga sebagai permainan yang ditampilkan pada acara-acara besar. Diiringi dengan suara talempong, dua pendekar terus memperlihatkan kemampuan menyerang dan mengelak dari lawan, selain itu kecepatan dan seni tingkat tinggi juga terpadu dalam seni bela diri ini. Meskipun Silat ini menunjukan gerakan yang mengalun dan lambat namun tak jarang juga pendekar yang terjatuh pada setiap jurus, karena kurang cekatan dam membaca serangan lawan. Biasanya jatuhnya pendekar mengundang tawa dari penonton.
Menariknya, meski berasal dari perantau, namanya silat ini diterima masyarakat Anambas dan jadi simbol kerukunan etnis pendatang dan etnis Melayu setempat. Semuanya membaur dalam seni tradisi ini.