Sejarawan Sosok Langka, Anugerah Jembia Emas untuk Aswandi

0
226

Aswandi Syahri bukan orator ulung yang tampil menggugah dalam sebuah seminar. Tapi semuanya tertutupi oleh kelebihannya yang lain. Ia sosok yang tekun menggali dan mendalami arsip sejarah. Ketekunannya dalam mendalami kesejarahan Melayu tak otodidak, tapi didukung oleh latarbelakang pendidikannya, yakni ilmu sejarah.Aswandi Syahri pun sosok langka di Kepulauan Riau.
================================

Bertempat di Gedung Daerah Tanjungpinang yang kebanggaan masyarakat Kepri jadi panggungnya Aswandi Syahri, Jumat (22/12) malam. Tak sekedar berpidato, Aswandi dalam penyerahan Anugerah Jembia Emas 2017 itu berorasi. Ia pun bercerita panjang lebar bagaimana ketertarikannya pada sejarah. Sejak sekolah dasar (SD), Pulau Penyengat yang bersejarah itu sudah menarik perhatiannya.
“Dari atas Bukit Rumah Sakit, saya panjat pohon bersama kawan-kawan. Untuk melihat Pulau Penyengat. Ada keingintahuan,”kata Aswandi yang jebolan Jurusan Sejarah Unand Padang ini.

Aswandi juga bercerita usai kuliah pekerjaan jadi wartawan menari perhatiannya. Ia pun pulang dari Padang ke kampung halaman untuk bekerja disebuah media lokal yang ada di Kepri yang saat itu masih bagian dari Provinsi Riau. Usai jadi wartawan, ia aktif menulis lepas dan melakukan penelitian. Berburu arsip jadi aktivitas yang membuatnya semangat. Dari Leiden, Arsip Nasional hingga perpustakaan di negeri Jiran sudah disinggahinya untuk berburu arsip.

Perjuangan panjang itulah yang mengantarkannya bisa mendapatan Anugerah Jembia Emas 2017. Sebelumnya, tahun 2015 ia juga menerima anugerah Batam Madani dari Pemko Batam sempena Hari Jadi Kota Batam. “Sosok seperti Aswandi Syahri ini langka. Sejarawan untuk Kepri makhluk yang langka. Dari 10 nominator, semuanya hebat. Tapi kita pilih sosok yang langka ini. Ia sangat tekun menggali sejarah,”kata budayawan Rida K Liamsi selaku Pembina Yayasan
Jembia Emas.

Prestasi yang diraih Aswandi Syahri ini membuat bangga almamaternya. Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Unand Padang, DR Anantona Gulo memberikan apresiasi pada Aswandi yang mengharum nama almamater. Kiprah Aswandi Syahri di Kepri diakui sangat menonjol dibandingkan sejumlah alumni Ilmu Sejarah yang merantau di Kepri. “Kami bangga untuk Aswandi Syahri. Sejak zaman kuliah, kata kawan-kawannya Aswandi sudah sangat menonjol,”kata Anatona, Sabtu (23/12) kemarin.

Tak hanya almamater yang bangga, pihak keluarga juga bangga atas pencapaian Aswandi Syahri ini. “Bang Aswandi sudah jadi tokoh Kepri. Lahir di Tanjungpinang dan sangat memahami budaya serta Sejarah Melayu. Banyak yang tak tahu kedua orang tua beliau berasal dari Sumatra Barat. Banyak saudara-saudara di kampung juga orang hebat,”kata Hengki Mohari, kerabat Aswandi Syahri asal Limapuluh Kota, Sumbar.

Acara penganugerahan Jembia Emas 2017 dihadiri sejumlah tokoh. Hadir Asisten I Pemprov Kepri, Raja Ariza yang mewakili Gubernur Kepri, Ketua LAM Kepri, Abdul Razak, Tokoh Pejuang Kepri, Huzrin Hood, Ketua Dewan Kesenian Kepri, Husnizar Hood. Hadir juga Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Toto Sucipto. Para nominator Anugerah Jembia Emas 2017 juga hadir. **