Festival Bahari Kepri pada Oktober mendatang akan menyajikan berbagai rangkaian acara. Adapun rangkaian kegiatan Festival Bahari Kepri dimulai dari tanggal 20 Oktober yang diawali dengan Kegiatan Eco Heroes yakni kegiatan gotong royong masal oleh 1.200 anggota kelompok sadar wisata dan aparat keamanan. Nanti juga ada permainan tradisional.
Tanggal 21 sampai 23 Oktober digelar dragon boat race di Sungai Carang Tanjungpinang. Diteruskan tanggal 26 sampai 30 Wonderful Indonesia Sailing dengan diikuti 100 kapal yacht asing yang akan melayari perairan Kepri. Pada tanggal yang sama bertempat di lapangan Dewa Ruci Tanjungpinang juga dilaksanakan pameran Wonderful Kepri Expo. Dan pada tanggal 28 Oktober dilaksanakan Semintar Nasional Wisata Bahari diteruskan sore harinya iven Kepri Carnival dengan tema kebaharian.
Pada tanggal 29 Oktober adalah puncak acara yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Saat puncak Festival Bahari Kepri pada sore harinya akan digelar Orkestra Senja di halaman Gedung Tourits Informarion Center atau gedung gonggong di pelataran tepi laut. Dilanjutkan malam harinya akan dilanjutkan dengan menyaksiakan parade kapal hias yang akan melintas di tepi laut. Dimana nantinya para peserta akan melintas di hadapan Presiden Joko Widodo dan rombongan yang hadir. Puncaknya ditandai dengan pelepasan lentera udara atau sky lantern bertempat di gudang minyak Marina. Dan pada tanggal 30 Oktober Traditional dan Modern Games. Itulah rangkaian yang akan digelar selama Festival Bahari Kerpi digelar. (jpg/bpos)
Dalam rangkaian Festival Bahari Kepri (FBK) yang merupakan rangkaian Sail Karimata 2016 juga akan menyajikan berbagai permainan tradisional. Kegiatan tersebut akan dipusatkan di kawasan Tepi Laut Tanjungpinang dan Pulau Penyengat. Tujuan digelarnya permainan-permaian tradisional tersebut adalah untuk memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan berupa permainan tradisional kepada wisatawan yang ada. Terlebih Panitia FBK juga sudah mengundang yachter-yachter. Sehingga bisa berbaur dan ikut serta dalam permainan tradisional tersebut. Ada beberapa permainan tradisional yang akan ditampilkan nanti. Yakni lomba jong, lomba sampan layar, lomba sampan dayung, festival layang-layang. Kemudian ada juga, lomba panjat pinang, lomba pukul bantal, lomba tangkap itik, lomba gasing, bakiak dan engkrang.
“Selain itu tentuanya ada juga permainan modern seperti lomba renang dari Tanjungpinang ke Penyengat. Ini adalah salah satu cara untuk kita memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Kepri berupaya permainan tradisional,”kata Doli Boniara, koordinator bidang permainan tradisional.
Masih kata Doli, kayanya kebudayaan yang dimiliki Provinsi Kepri menjadi karaktristik tersendiri. Menjaga tradisi, menjunjung budaya merupakan hal yang harus ditanamkan dalam hati. Atas dasar itu, ia punya keyakinan besar mimpi Provinsi Kepri untuk menjadi Gerang Pariwisata Bahari Indonesia akan terwujud dalam waktu yang tidak lama.
“Kepri memiliki kawasan-kawasan strategis untuk wisata bahari. Setiap Kabupaten/Kota punya berbagai permainan tradisional. Permainan ini harus terus kita lestarikan. Baik generasi saat ini, maupun generasi penerus. Jangan sampai permainan tradisional ini tergerus karena perkembangan zaman,” paparnya lagi.
Ditambahkannya, permainan tradisional ini nanti, bisa menjadi daya tarik wisata. Sehingga harus dikemas secara anual, serta didukung dengan promosi yang baik oleh pemerintah Kota Tanjungpinang. Karena permainan tersebut hanya digelar di Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri. (dsb).