Langlang Buana Diambang Kepunahan

0
1668
Zulkifli Harto, Staf BPNB Kepri

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan teater langlang buana dari Natuna, Provinsi Kepri sebagai warisan budaya tak benda Indonesia tahun 2016. Penetapan ini sangat mengembirakan. Pasalnya, langlang buana diambang kepunahan. Hanya satu grup yang melestarikannya. Untuk lebih jauh mengupas langlang buana. Berikut wawancara dengan Zulkifli Harto, Staf Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri yang pernah melakukan penelitian dan perekaman langlang buana tahun 2012.

Admin             : Banyak orang yang awam dengan nama langlang buana. Coba bapak beri penjelasan?

Zulkifli            :Langlang buana merupakan salah satu teater tradisi yang lahir dan tumbuh di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna.Teater tradisi  ini dulunya merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Natuna. Sayangnya kondisinya terancam punah. Nama grup dan nama judul  lakon yang dipentaskan serta nama salah satu tokoh yang ada di dalam lakon tersebut. Memang sangat jarang terjadi penyatuan sebutan istilah pada teater tradisi di Indonesia.

Admin           : Bagaimana sejarah langlang buana di Natuna itu?

Zulkifli          : Teater tradisi Lang Lang Buana dicetuskan oleh Datok Kaya Wan Mohammad Benteng sekitar akhir abad ke-19.Beliau adalah penguasa yang memimpin daerah Ranai   pada masa dulu.Setelah beliau wafat, teater tradisi ini diteruskan oleh anaknya Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid sekitar tahun 1930. Datok Kaya Wan Mohammad  Benteng juga merupakan pemimpin dari kelompok teater tradisi yang secara spontan diberi nama langlang buana sesuai dengannama tokoh sentral yang ada di dalam lakon sekaligus judul dari lakon itu sendiri. Secara terperinci,   tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya teater tradisi langlang buana ini berdiri dan atas dasar apa pertunjukan ini dicetuskan.

Admin          : Bagaimana eksistensi langlang buana pada masa-masa awal?

Zulkifli  : Sejak wafatnya Datok Kaya Wan Mohammad Benteng, kepemimpinan teater ini diteruskan kepada anaknya  Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid yang berprofesi sebagai  seorang guru Sekolah Rakyat.Pada saat itu, Di pulau Ranai hanya ada satu sekolah yang berada di desa Tanjung. Jarak antara Desa Tanjung dengan Desa Kelanga             tidak begitu jauh. Di Desa Kelanga inilah, Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid mulai mengajak dan melatih masyarakat setempat untuk terlibat di dalam pementasan teater  tradisi Lang Lang Buana.Pada masa kepemimpinan Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid, pertunjukan teater tradisi langlang buana sangat digemari oleh       masyarakat Ranai. Beliau juga yang membuat catatan yang berisi tentang alur cerita Lang Lang Buana.Sekitar tahun 1946, kelompok teater tradisi ini telah          melakukan pertunjukan berkeliling kampung. Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid sekaligus merangkap sebagai syeh. Ada dua pengertian syekhn ? Pertama, orang yang mempunyai kekuatan gaib untuk melindungi pemain dari pengaruh jahat selama pertunjukan berlangsung. Kedua, sebutan untuk rohmakhluk halus yang masuk ke dalam tubuh pemain selama pertunjukan berlangsung.

Admin             : Kenapa langlang buana bisa mundur dan jarang dimainkan lagi?

Zulkifli            : Pada masa itu, masyarakat beramai-ramai datang untuk menyaksikan pertunjukanLang Lang Buana.Walaupun perjalanannya harus ditempuh dengan berjalan kaki,namun antusiasme penontonnya tidak berkurang.Pertunjukannya yang berlangsungtujuh malam selalu dipadati oleh penonton.Pementasan-pementasan yang dilakukan bukan hanya di sekitar pulau Ranai, tetapisampai ke pulau-pulau lainnya seperti Pulau Tiga, Kelarik, Sedanau, Midai danSerasan.Padahal jarak yang ditempuh harus menggunakan perahu kecil danmembutuhkan waktu cukup lama. Para pelaku teater tradisi ini menggunakan danasendiri untuk memenuhi kebutuhan pementasan dan akomodasi selama perjalanan.Setibanya di daerah tujuan, mereka melakukan pementasan secara sukarela tanpamemungut bayaran.Setelah Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid wafat, kelanjutan dari teater tradisi iniditeruskan oleh Pak Sahir yang merupakan salah satu murid dari Datok Kaya WanMohammad Rasyid.

Setelah Pak Sahir wafat, teater tradisi ini dilanjutkan oleh para muridnya Pak Amar, Pak Anwar, Pak Bujang Isa, Pak Darmawan dan Pak Hasyim. Mereka inilah yang terus tetap mencoba untuk menjaga kelestarian warisan leluhur ini.Pada tahap selanjutnya, telah terjadi sedikit perubahan pada bentuk penyajianpementasan teater tradisi Lang Lang Buana.Setelah Pak Sahir wafat, kaumperempuan telah boleh ikut bermain di dalam pertunjukan Lang Lang Buana danwaktu pementasannya telah dipersingkat.Pertunjukan untuk acara perkawinan hanyaberlangsung selama satu malam saja.Sementara itu, durasi pertunjukan untuk acaraperayaan telah disingkat menjadi tiga malam.

Ada beberapa sebab, langlang buana mundur. Kendala yang paling utama adalah tidak adanya regenerasi pemain.Hal ini disebabkanoleh berkurangnya minat dari generasi sebelumnya untuk kembali bermain. Faktor lainnya adalah peran serta pemerintah, khususnya pemerintah daerah Natuna di dalam menjaga kelestarian teater tradisi ini dirasakan masih sangat kurang. Mereka lebih memfokuskan pengembangan pada kesenian tradisi tari dan  musik yang telah dikreasikan.

Admin            : Apa yang mesti dilakukan agar langlang buana bisa eksis lagi?

Zulkifli           : Saat ini sangat diperlukan adalah perhatian pemerintah daerah sebagai pemegang kebijakan, untuk menumbuh kembangkan kebudayaan ini dan pemberdayaan para pelaku dan penggiat kebudayaannya. Perhatian pemerintah daerah sangat perlu terhadap pelaku dan penggiat seni dan kebudayaan ini. Tanpa perhatian pemda dan apresiasi pada pelestari seni tradisi ini. Langlang buana bakal terus mati suri. **