Berdah dalam komunitas Melayu sangatlah digemari bahkan menjadi penanda orang berhajat dan berbudaya. Pada acara keramaian atau helat sunat Rasul, helat nikah kawin, hari-hari besar Islam, kesenian ini selau mendapat posisi utama. Coraknya sangatlah Islami sebab syair yang dilantunkan berisikan riwayat junjungan nabi besar Muhammad SAW dan puja-puji dengan zikirullah. Posisi bermain biasanya duduk bersila. Ketika menceritakan riwayat nabi junjungan akhirul zaman sampai Madinah, semua pemain berdiri sebagai tanda pemberian hormat. Alat musik kesenian berdah adalah rebana dengan diameter mulai 50 cm, belulangnya atau kulitnye dari kambing jantan, baluhnya dari kayu marabungkal,boleh juge dari batang nyiur yang besar dengan capaian diameter kadang lebih dari 50 cm. Biasanya pakaian pemain berdah baju kurung melayu lengkap dan tidak harus bersongket. Namun, di Muaro Jambi pakaian pemainnya bebas, tapi yang penting sopan. **