Jurnalis Kepulauan Riau yang juga seorang pesilat, Yoan S Nugraha menulis buku Kitab Silat Melayu. Buku ini khusus mengupas silat dalam helat pesta pernikahan dan menyambut tamu.
Dalam pengumpulan data tentang buku silat ini digelar diskusi kelompok terpumpun di Aula Kantor Perpustakaan dan Arsip Kepri, Selasa (3/3) lalu.
Yoan S Nugraha, dalam penjelasan mengenai buku tersebut menjelaskan, tujuan Kitab Silat Adat Melayu tersebut untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian silat tradisi melayu, menjaga dan mempopulerkan silat adat Melayu. Selain itu Kitab Silat Adat Melayu tersebut diharapkan dapat menjadi legitimasi utama dalam setiap perhelatan adat. Juga menjadi jejak sejarah dalam bentuk arsip untuk kota Tanjungpinang dan menambah khazanah kekayaan data warisan tak benda.
“Empat aspek utama yang mendasari pencak silat, aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek beladiri, aspek olahraga ada di dalam buku ini,” ujarnya. Ia mengatakan, dalam Kitab Silat Adat Melayu tersebut turut dijelaskan beberapa tatacara berpakaian silat, makna berpakaian, gerakan hingga beragam teknik silat adat melayu dalam perhelatan pernikahan dan menyambut tamu.
“Konteksnya di buku ini bukan di silat tradisi, sebab setiap perguruan dan atau setiap daerah punya tradisinya masing-masing. Buku ini mengupas silat dari konteks adat, adat dalam menyambut tamu dan adat dalam pernikahan,” sebutnya.
Sedangkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang dalam kesempatan itu mengapresiasi inisiasi IPSI Tanjungpinang yang sudah membuat buku Kitab Silat Adat Melayu tersebut.
“Semoga dengan peluncuran buku Kitab Silat Adat Melayu ini dapat menjadi nilai tersendiri untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita,” kata Ketua LAM Tanjungpinang, Wan Raffiwar.**