Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri membuat perekaman atau pembuatan film dokumenter tentang jejak sejarah Melayu di Kepulauan Riau. Shooting-nya dilakukan di Bintan, Hulu Riau, Penyengat hingga ke Daik Lingga bulan Agustus 2019 ini.
Ketua tim perekaman, Anastasia Wiwik Swastiwi P.hD menyebutkan, pengambilan gambar di Daik Lingga ada visualisasi yang cukup menarik. Antara lain, perpindahan Sultan Mahmud Riayat Syah dari Hulu Riau ke Lingga. Juga ada visualisasi Kesultanan Riau Lingga masa pemerintagan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II dan juga perpindahan Sultan Abdurrahman Muazamsyah dari Lingga ke Penyengat. “Ini film pendek. Ada visualisasi untuk mengambarkan sejumlah peristiwa penting dalam masa Kesultanan Riau Lingga,”kata Wiwik, Selasa (27/8) kemarin.
Dalam merekonstruksi peristiwa sejarah melalui visualisasi, pihaknya mengandeng sanggar atau komunitas yang ada di Daik Lingga. Para pemain, termasuk pemusik berasal dari orang lokal yang ada di Lingga. Sementara, production house (PH) yang melakukan pembuatan film berasal dari Tanjungpinang.”Film digarap anak-anak muda. Kemampuan teknisnya mereka cukup bagus. Nah, kami tinggal mengarahkan melalui skenario dalam mendapatkan visualisasi yang bagus,”ujarnya.
Dalam pembuatan film ini, narasumber yang dipilih, yakni budayawan Rida K Liamsi yang belakangan banyak menulis tentang sejarah Melayu dan sejarawan Aswandi Syahri. Dalam pembuatan film ini, BPNB Kepri juga menjalin koordinasi dengan Dinas Kebudayaan Lingga. **
