Tim kuliner Dharma Wanita Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri menampilkan air dohot dalam penampilan kuliner dalam acara Gebyar Budaya Nusantara di Pangururan, Samosir tanggal 25 April lalu.
Tim BPNB Kepri dipimpin Ny Toto Sucipto.
Air dohot memiliki rasa dan isi yang unik. Sebab, air ini terdiri dari beberapa buah yang dikeringkan, seperti buah dohot kering, kelengkeng kering, hingga kismis kuning. Buah lohot sendiri memiliki warna merah dan daging yang manis, rasa dan teksturnya mirip dengan kurma. Buah-buahan tersebut kemudian dicampurkan ke dalam air yang telah diberi gula batu. Sehingga warnanya menjadi coklat dan terasa begitu manis. Kini, air lohot bisa dicampur dengan es batu untuk menambah kesegarannya.
Air dohot khas Lingga, salah satu kabupaten di Kepulauan Riau. Pengunjung datang ke lokasi acara beruntung bisa mencicipi air ini. Sebab, air ini tak akan bisa ditemukan di daerah lain. Termasuk di kabupaten lain di Kepulauan Riau sekalipun. Konon, air dohot adalah minuman yang disajikan untuk raja-raja di tanah Melayu. Apalagi saat ditampilkan di Gebyar Budaya Nusantara, pengunjung bisa mencicipi secara gratis.
Bagi yang belum pernah mencoba, air dohot terasa menyentak lidah ketika masuk ke dalam mulut. Minuman ini terbilang langka. Nyaris Tidak ada yang menjual air dohot. “Makanya BPNB Kepri sengaja menampilkan air dohot. Selain membuatnya relatif mudah, juga dalam upaya melestarikan dan mengenalkan air dohot ke luar Kepri,”kata Evawarni, Anggota Tim Kuliner BPNB Kepri. **