Bingung Ditanya Nama Pahlawan Nasional dari Kepri

0
863
Staf Perpustakaan BPNB Kepri foto bersama dengan murid SD Kinarya Grasia

Sebanyak 34 murid SD Swasta Kinarya Grasia, Tanjungpinang berkunjung ke Perpustakaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. Mereka mendapat tambahan wawasan tentang sejarah dan budaya Kepri.

Mereka didampingi tiga orang guru pendamping. Siswa ini berasal dari kelas 4, 5, dan 6. Koordinator Perpustakaan BPNB Kepri, Zulkifli Harto memaparkan profil kantor BPNB Kepri, termasuk juga tugas dan kantor yang sudah berdiris ejak tahun 1985 ini. BPNB Kepri statusnya unit pelaksana teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud. “Wilayah kerja kami empat provinsi. Kepri, Riau, Jambi dan Babel. Ini UPT Kemdikbud. Jadi bukan berada dibawah Pemprov Kepri atau Pemko Tanjungpinang,”kata Zulkifli.

Selain pemaparan, juga ada sesi tanya jawab. Zulkifli melemparkan pertanyaan kepada siswa. Mereka memberikan jawaban. Ada juga anak murid yang bertanya tentang bentuk rumah adat Kepri, bentuk senjata dan makanan khas Kepri. Anak-anak ini juga kebingungan saat ditanya nama dua pahlawan nasional dari Kepri. Sebab, mereka hanya tahu satu nama, yakni Raja Ali Haji. Saat disebutkan nama Raja Haji Fisabilillah, mereka baru tahu. “Kalau itu nama bandara kita. Bandara di Tanjungpinang,”kata salah seorang murid.

Djoko Lelono, salah seorang guru pendamping mengaku senang murid-murid SD Kinarya Grasia bisa berkunjung ke BPNB Kepri. “Saya tahunya ini dulu namanya kantor Balai Kajian Sejarah. Kami rutin mengajak anak-anak semacam studi lapangan. Biar mereka bertambah wawasan,”kata Djoko.

SD Kinarya Grasia sendiri, katanya masih relatif baru. Pasalnya, baru tahun depan meluluskan murid kelas 6 untuk pertama kali.Muridnya tak hanya beragama Kristen, tapi juga ada yang Budha dan Islam. “Kami beragam. Muslim ada jam belajarnya dengan guru Islam. Begitu juga yang kristen atau agama lain,”sebutnya.**